Fasilitator Sekolah Samin Belajar Mengatasi Problem Anak

Fasilitator Sekolah Samin
Belajar Mengatasi Problem Anak

<em>Fasilitator Sekolah Samin</em>
Fasilitator Sekolah Samin

Praktik pembelajaran untuk anak mesti dilaksanakan dengan cara yang tepat. Langkah pertama adalah kemampuan fasilitator menciptakan situasi yang aktif (tidak pasif).

Kedua, menyenangkan (jangan sampai situasi tegang apalagi murung).

Ketiga, harus mampu membuat anak merasa nyaman setiapkali belajar agar kegiatan bisa berkelanjutan.

“Salahsatu kunci keberhasilan dalam pembelajaran adalah ketika para peserta terlibat. Tugas fasilitator adalah menjadi pencipta situasi.

Kalau ada hambatan seperti kurang motivasi, rasa percaya diri yang rendah atau kemalasan, semuanya menjadi tanggungjawab fasilitator,” kata Anna Farida.

Menurut Anna Farida, pertemuan yang dilakukan Odesa siang itu memiliki tujuan untuk membuka persoalan-persoalan yang menjadi permasalahan dalam praktik pembelajaran.

Anna sudah beberapakali diundang Odesa sebagai fasilitator untuk sharing pengalaman antar fasilitator yang tugasnya untuk menjembati ragam persoalan.

“Kita diskusi  di sini bersama dan yang saya jalankan ini tentunya akan sama dengan apa yang teman-teman lakukan saat mengajar di setiap kampung, yakni terlibat dalam keaktifan bersama,” kata Anna.

Anna Farida adalah seorang, trainer pembelajaran. Kehadirannya di Yayasan Odesa Indonesia  kali ini untuk menyampaikan pengalamannya di hadapan duapuluh peserta fasilitator Sekolah Informal (Sabtu-Minggu) pada kegiatan Trainer of Trainer (TOT) bertema “Menjadi Relawan Odesa” di Yayasan Odesa Indonesia, Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Minggu 2 Oktober 2022.

Selain bincang panjang lebar tentang persoalan pendidikan anak-anak perdesaan yang lekat dengan problem keterbelakangan, Anna juga mendorong agar para fasilitator rajin belajar menulis.

“Dalam hal menulis, kita bisa dimulai dari langkah kecil menuliskan kegiatan yang dilakukan. Kalau dirutinkan nanti akan semakin bagus dan bisa menjadi artikel, esai atau produk tulisan lain,” kata Anna.

Fasilitator Sekolah Samin Belajar Mengatasi Problem Anak
Fasilitator Sekolah Samin Belajar Mengatasi Problem Anak

Pada kesempatan diskusi tersebut, pertukaran pengalaman tercipta. Fasilitator yang sudah senior seperti Hamid, Aditia, Raung, Endah memberikan masukan-masukan bagi fasilitator baru yang pada bulan september memulai kegiatan mengajar di kampung-kampung perbukitan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Fasilitator baru pun menyampaikan persoalan-persoalan yang dihadapi saat mengajar. Beberapa persoalan yang dialami para fasilitator baru antara lain, kaku dalam mengatasi anak agresif, belum cekatan dalam mengatasi anak yang pasif, juga belum memahami cara mengelola praktik pembelajaran berkelompok.

“Hambatan itu banyak karena kultur masyarakat memang terbelakang dalam pendidikan. Kepedulian orang tua yang rendah, ekonomi yang rendah dan juga pendek kemauan dalam pendidikan,” kata Aditiya.

Karena keadaan itu Adit mendorong agar para fasilitator yang baru mesti mempersiapkan mental menjadi fasilitator dengan kesabaran yang sungguh-sungguh.

Menurutnya, semua fasilitator di Odesa harus terus mengasah pengalaman yang tekun dan disiplin karena tanpa itu niscaya kegiatan belajar non-formal tidak akan berjalan baik.

<em>Fasilitator Sekolah Samin</em>
Fasilitator Sekolah Samin

“Saya punya pengalaman, murid-murid saya paling bandel-bandel. Tapi mereka punya kelebihan karena orang tuanya juga kompak mendukung.

Pengurus Odesa secara khusus juga mendorong orangtua. Selama tiga tahun mengajar saya melihat perubahan yang menyenangkan,” papar Adit.

Lima tahun menjalankan kegiatan sekolah non-formal Setiap sabtu minggu, Yayasan Odesa Indonesia pada tahun 2022 telah memiliki 11 basis. Karena banyak permintaan warga di kampung-kampung lain, Odesa merekrut fasilitator baru.

Koordinator Sekolah Samin, Endah mengatakan, dari 17 fasilitator sekarang ada 40 fasilitator. Ia berharap teman-teman bisa konsisten untuk rutin mengajar sabtu atau minggu.

“Kita akan segera memulai membuka basis baru di beberapa kampung. Saya harap teman-teman konsisten. Jangan sering masuk angin karena nanti bisa menimbulkan contoh yang tidak baik bagi masyarakat,” papar Endah. [test.odesa.id]

Sekolah Samin Melayani Pendidikan Anak-Anak Cimenyan Bandung

Berdonasi untuk Program Sekolah Sabtu-Minggu Odesa

Keranjang Belanja