Yayasan Odesa Indonesia melalui kegiatan tiga grup pertanian, Taoci (Tanaman Obat Cimenyan), Tapeci (Tani Pekarangan Cimenyan) dan Hotani (Himpunan Orang Tani Niaga) Cimenyan selama beberapa bulan di tahun 2017 mengusahakan pembibitan. Karena pembibitan stek sangat sulit akibat jarang pohon yang bisa ditebang, solusinya adalah melalui pembibitan biji.
Tips atau cara tanam bibit kelor dalam tulisan ini berdasarkan pengalaman lokal kami. Terbuka kemungkinan berbeda dengan cara lain. Namun pengalaman ini tentu bisa berguna untu menambah wawasan.
Ringkasnya sebagai berikut.
Pilih biji tua dan sehat. Cirinya bulat agak besar. Tidak keriput atau terlalu kecil dan tidak mudah remuk saat dipencet atau dikupas kulit/sayap putihnya.
Kupas sayap (putih), bukan dibongkar kulit cangkangnya. Membuka kulit cangkang memang bisa dilakukan,namun berdasarkan pengalaman banyak mengakibatkan kerusakan. Sayap putih itu mengandung anti bakteri yang memiliki kemampuan biji tidak membusuk. Saat kebutuhan untuk memudahkan pembelahan maka harus dihilangkan supaya biji mudah memecah diri.
Butuh Bibit Kelor di Bandung? Pesan di sini
Rendam dalam air hangat (jangan panas). Biarkan sampai satu hari (24 jam atau bisa juga sampai dua hari). Pilih bibit yang terendam dan yang terapung tidak usah digunakan. Jangan buru memvonis biji terapung dalam hitungan beberapa jam karena perendaman terkadang butuh waktu sampai 24 jam.
Masukkan dalam kain basah. Tempatkan pada suhu yang dingin karena proses pembelahan membutuhan udara dingin dan lembab. Selain kain basah, media penyemaian awal juga bisa memakai tissue dan ditutup dalam box. Lebih cepat namun harus diantisipasi lebih cepat pemindahan ke media tanam. Jangan menunggu terlalu panjang kecambah. Justru yang terbaik adalah saat sebelum kecambah memanjang sudah masuk ke dalam tanah dan biarkan berevolusi melalui tanah secara langsung. Proses rata-rata muncul kecambah 5 hari. Tapi jangan kaget kalau berbeda-beda hari. Masing-masing biji berevolusi secara berbeda.
Setelah biji cukup lunak dan memunculkan kecambah, masukkan ke dalam media tanam (tanah) pada polybag. Syarat media tanam/tanah jangan terlalu basah menggenang. Cukup asal basah dan tidak boleh kering.
Masukkan biji ke dalam tanah kedalaman 1 cm. Jangan terkena sinar panas matahari secara berlebihan selama 5-6 hari. Usia 7 hari sudah bisa mulai dikenakan sinar matahari terutama cukup 2 jam pada pagi hari. Jika ada biji yang tumbuhnya terlalu cepat memanjang bisa dipasang tongkat kecil untuk meluruskan pohon.
BIBIT KELOR, SORGUM, HANJELI, BUNGA TELANG
Jika ada biji yang tidak tumbuh, maka pada umur 12 hari sudah bisa diganti. Pohon muda yang tumbuh memanjang ekstrem itu pertanda kelainan hormon karena pengaruh kelembabab yang ekstrem. Geser ke tempat yang lebih terang juga supaya tidak meninggi lebih jauh.
Tingkat kegagalan mencapai 40 persen merupakan hal yang lazim dalam proses pembenihan biji. Jika ingin mengurangi tingkat kegagalan ini, bisa memilih biji lebih selektif. Sejauh ini pengalaman di Odesa Indonesia sudah berhasil mengurangi kegagalan sampai hanya 20 persen pada setiap pembenihan.
Soal media tanah tanam kelor.
Pastikan kegemburan tanah yang baik bagi biji. Yang terbaik adalah campuran tanah hitam (bukan tanah liat sawah yang keras). Bibit kelor butuh tanah gembur. Lain jika nanti sudah tumbuh besar pada tanah liat atau bebatuan/brangkal sekalipun bisa tetap berkembang.
Campur dengan pupuk kering yang telah terfermentasi secara baik.Pengalaman di Odesa Indonesia memakai pupuk domba usia satu tahun kering sangat bagus. Hindari pupuk yang di dalamnya terdapat hewan-hewan kecil. Kutu menjadi problem karena biji kelor sangat enak dimakan, sehingga banyak yang gagal karena hama ini.
Pada masa awal tanam ini pupuk belum begitu dibutuhkan. Yang terpenting tanah gembur, sedikit pupuk tidak masalah, syukur bisa didapatkan campuran tanah huma/gambut atau pasir. Sekalipun kegemburan tanah menjadi syarat dasar, namun tidak baik juga terlalu gembur sebab nanti saat akar pohon kelor tumbuh bisa menyebabkan mudah rusak. Jadi kesimpulannya yang sedang-sedang saja.
Eksperimen Odesa Indonesia membuktikan hasil yang baik pada media tanam yang hanya memakai tanah gembur, dicampur gambut atau pasir secukupnya tanpa pupuk. Pemupukan dilakukan setelah usia tumbuh 14 hari dengan cukup memakai cairan tomat atau memakai cairan daun kelor. Cairan tomat sangat baik untuk perkembangan karena mengandung tiga unsur dasar utama pertumbuhan yaitu sitokimin, giberelin dan auksin.
Perawatan dengan penyiraman tunas perlu diperhatikan sampai masa 60 hari. Pada kelor tidak perlu setiap hari disiram, namun jangan juga terlalu lama terkena sinar matahari. Penyiraman melihat kondisi, misalnya 2 atau 3 hari sekali cukup.
Ukuran polybag untuk biji kelor bisa menggunakan polybag medium. Untuk target 2-3 bulan tanam ladang bisa cukup memakai polybag ukuran 15x 20. Untuk target tanam ladang 4-5 bulan ukuran polybag bisa memakai 15x 25 atau 20×25.
Usia tanam di ladang sebenarnya bisa dimulai pada usia 60 hari. Namun harus dilihat keadaan secara situasional. Jika dianggap terlalu kecil untuk berebut makanan dengan rumput atau terlalu mengkhawatirkan keamanan dari injakan manusia atau hewan ternak, atau bahkan dirusak ayam, usahakan menunggu pohon lebih tinggi sehingga aman dalam berevolusi.
Hati-hati saat memindahkan kelor dari polybag. Akar kelor itu sangat halus sehingga tidak bisa diperlakukan seperti bibit kopi yang keras. Saat mencopot tanah dari plastik juga harus hati-hati, usahakan pakai gunting, jangan main asal sobek. Selamat berkarya. Odesa.id
Komentar ditutup.