Basuki Suhardiman, Masa Depan Indonesia Hanya Pada Pertanian

Peneliti Comlabs Institut Teknologi Bandung (ITB) Basuki Suhardiman berpendapat, masa depan Indonesia ini sangat bergantung pada pertanian. Sebab menurut Basuki, Indonesia memiliki keunggulan banyak hal dalam dunia pertanian sementara pada bidang lain, Indonesia sudah tertinggal jauh untuk bersaing dengan negara-negara maju.

“Kalau kita mengejar kemajuan dalam bidang teknologi misalnya, sangat sulit untuk bersaing dengan negara maju. Teknologi kita misalnya tertinggal 800 tahun dengan negara maju. Tradisi membaca juga tertinggal ratusan tahun. Pendidikan kita juga masih terseok-seok untuk menghasilkan manusia unggul sehingga selalu kalah dalam kompetisi di berbagai bidang,” kata Basuki di Kampung Buntis, Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jumat, 31 Maret 2017.

Menurut Basuki, meletakkan masa depan Indonesia pada sektor pertanian lebih realitis karena Indonesia berada di kawasan katulistiwa dengan modal keunggulan alamnya. Dengan dua musim menurutnya, banyak panen dari pertanian yang bisa dinikmati beberapa kali. Kopi misalnya, kalau bibitnya bagus dan dirawat secara tepat, petani akan bisa memanen dua kali. Bahkan cabe dan kumis kucing, bisa dipanen beberapakali.

“Karena pemerintah ini tidak pernah serius mengurus pertanian, kita jadi bangsa yang lucu. Mendapat anugerah Tuhan yang begitu melimpah, tapi pangan harus impor dari negara-negara yang panennya hanya bisa sekali setahun karena memiliki empat musim,” paparnya.

Basuki yang selama ini aktif bergiat mendampingi petani di Kawasan Bandung Utara (KBU) untuk tujuan peningkatan ekonomi keluarga petani dan penghijauan tersebut menyampaikan pandangan-pandangan pertanian kepada belasan warga petani Kampung Buuntis yang terhimpun dalam Perkumpulan Petani Kopi Buntis yang sedang membutuhkan bantuan pengolahan pasca panen dan marketing menjelang panen pertengahan tahun 2017 ini. -Teguh Sucipta

Komentar ditutup.

Keranjang Belanja