Akhirnya Rumah Reyot di Cikadut ini dibongkar

ASEP Supriadi (55) menghela napas panjang, begitu material kayu balok terakhir diangkut dari reruntuhan rumahnya. Seperti melepas beban yang menghimpitnya selama ini. “Hatur nuhun Gusti, hatur nuhun para dermawan,” ujarnya bergumam. Matanya berkaca-kaca. Begitu juga sang istri, Elis Julaeha (46).

Rumah milik keluarga Asep Supriyadi yang terancam roboh, akhirnya dibongkar hari Minggu (4/2). Rumah yang terletak di Kampung Mekarsari, Desa Cikadut, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung itu, akan dibangun kembali dengan bantuan para dermawan yang disalurkan melalui Yayasan Odesa Indonesia

Sejak pagi warga sekitar rumah Asep sudah berkumpul. Mereka bersiap untuk membongkar rumah itu bersama-sama. Begitu Ketua RT Ida Saripudin memberi aba-aba, mereka pun segera melakukan pekerjaannya. Sementara itu kaum ibu membuat dapur umum di rumah Ida. Semangat gotong royong dan kekeluargaan yang terasa begitu hangat.

Ida pula yang menyediakan rumahnya untuk menampung keluarga Asep Supriyadi selama pembangunan berlangsung. Sebelumnya sempat dicarikan kontrakan untuk lima anggota keluarga tersebut. Namun ternyata tidak ada rumah di sekitar itu yang disewakan.




Pembongkaran rumah yang sudah ditempati keluarga Asep selama 15 tahun itu, seperti menandai berakhirnya kekhawatiran keluarga tersebut selama bertahun-tahun. Kondisi fisik rumah yang sudah miring, atap jebol di sana-sini, dan banyak kayu yang patah, adalah ancaman sehari-hari mereka.

Masih kurang

Asep sendiri bukan tidak berupaya untuk memperbaiki rumahnya. Namun apa daya, gajinya sebagai tenaga keamanan di sebuah kompleks perumahan tidak mencukupi. Penghasilannya diprioritaskan untuk kebutuhan sehari-hari dan sekolah tiga anaknya.

Pada tahun 2017 rumah Asep masuk daftar program perbaikan dari Pemkab Bandung, dengan alokasi dana sekitar Rp 6,5 juta. Namun dengan terpaksa ditolaknya, karena uang sebesar itu tidak akan cukup. Apalagi dia tidak punya dana tambahan.

Menurut pelaksana lapangan dari Odesa, Choiril Anwar, sebenarnya dana yang dibutuhkan belum mencapai target. Berdasarkan rencana, di atas lahan 97 m2 itu akan dibangunan rumah berukuran 45 m2 dengan tiga buah kamar.

“Setelah dihitung, untuk menuntaskan pembangunan rumah dibutuhkan dana sekitar Rp 67 juta. Sejauh ini uang yang masuk dari para dermawan baru mencapai Rp 22 juta. Mudah-mudahan saja kebutuhan dana itu bisa terpenuhi,” tutur Choiril.

Meskipun dana baru terkumpul sepertiganya, namun pembangunan harus segera dilakukan dan penghuninya diungsikan. Jika ditunda terlalu lama, khawatir akan keselamatan mereka. Choiril yakin, sambil berjalan kekurangan biaya akan terpenuhi. -Enton Supriyatna Sind.


(Bagi yang ingin berkontribusi, bisa hubungi relawan Odesa Indonesia melalui Koordinator Pelaksana Choiril Anwar Ar-Rohili 0852-2050-2937 atau Ibu Andini Putri 0822-1938-0003. Rekening Yayasan Odesa Indonesia BRI Unit Sindanglaya Bandung A.H. 763701000854506. A/n Yayasan Odesa Indonesia)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja