Minggu pagi 3 November 2019, Yayasan Odesa Indonesia kedatangan tamu asal Jerman. Kehadiran mereka untuk mengetahui model pendampingan ekonomi pertanian yang dilakukan Yayasan Odesa Indonesia di Pasir Impun Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Tiga Mahasiswa Jerman itu bernama Jonas Pistor, Kathrin Rossler, Eike Scaifer merupakan mahasiswa Manajemen Bisnis yang sedang belajar bahasa Indonesia.
Bersama penyair Ahda Imran dan Ellis Artyana dari Selasar Bahasa Bandung mereka ditemui pengurus Odesa Bidang Pendampingan Ekonomi Tani, Basuki Suhardiman (Wakil Direktur Sistem Informasi ITB), Budhiana Kartawijaya (Wartawan Senior Pikiran Rakyat),dan Rusmana (Petani Cisanggarung Desa Cikadut).
“Mereka bukan hanya belajar bahasa Indonesia dalam fungsi bahasa, tetapi mempelajari ke arah budaya,” ujar Ahda Imran.
Sedangkan Elis merupakan dosen bahasa Indonesia di salah satu universitas tempat mereka kuliah. Para mahasiswa ini, mempelajari mata kuliah bahasa Indonesia satu semester. Oleh karena itu, pengetahuan mendalam utamanya tentang Indonesia (budaya) harus mereka pelajari pula.
Di Yayasan Odesa Indonesia, selain mendiskusikan beragam pengalaman kerja sosial di masyarakat Kawasan Bandung Utara, ketiga mahasiswa tersebut juga merasakan hasil panen dari para petani, misalnya minum Blue Tea & Teh Kelor, kedua minuman ini merupakan tanaman inovasi yang dikembangkan Odesa Indonesia melalui Grup Pertanian Tanaman Obat Cimenyan untuk tujuan menghasilkan gizi yang baik dan meningkatkan ekonomi para petani.
Basuki Suhardiman menjelaskan gerakan Odesa Indonesia tidak melulu urusan pertanian, atau ekonomisme, melainkan juga terkait dengan literasi, penerapan membaca/berhitung, menulis dan disertai praktik. Selain itu juga membimbing warga agar mendapatkan sanitasi secara baik dan juga mengembangkan hidup yang lebih sehat.
“Odesa mempelajari literatur tentang pangan dunia, ini dimasukan ke anak petani termasuk edukasi sanitasi dengan membangunkan sarana Mandi, Cuci dan Kakus disertai perbaikan kesehatan warga,” jelas Basuki.
Jonas Pitor merasa tertarik dengan kegiatan Odesa, ia bertanya bagaiamana peningkatan ekonomi petani sedangkan Kathrin Rossler bertanya tentang pembangunan MCK Odesa apakah memberikan material apa reseourse.
Mereka bertiga kemudian menceritakan perbandingan antara negeri Jerman dengan Indonesia. Mereka menilai bahwa desa-desa di Jerman sana.-Pungkit Wijaya.