Minggu siang, 28 Oktober 2018, Pelukis Herry Dim melewati jalan Pasir Impun Desa Cikadut. Di sana ia harus melambatkan mobilnya karena terhalang oleh kerumunan orang. “Banyak sekali. Itu acara bagus karena kemampuannya memobilisasi warga,” katanya kepada Odesa.id
Bagi Herry, kegiatan Sumpah Pemuda ke 90 yang diadakan oleh Karang Taruna Desa Cikadut tersebut cukup mengherankan karena begitu banyak warga yang berkumpul bak Agustusan saja. Ini artinya ada semacam kekuatan solidaritas dari masyarakat.
Terpantau oleh Odesa Indonesia pada Minggu tersebut, ratusan warga berkumpul bersama menyaksikan atraksi pentas seni. Selain itu mereka juga bersenang-senang dalam kegiatan lomba, bazar murah, dan juga kegiatan pengajian di malam harinya.
Asep Solihin, Ketua Karang Taruna Desa Cikadut yang satu bulan sebelumnya bergiat menahkodai persiapan jalannya acara tersebut karena ia bermaksud menggalang solidaritas warga agar lebih erat berhubungan. Sebab menurutnya, Sumpah Pemuda pada setiap peringatan satu tahun sekali harus dimaknai.
“Kami memaknai Sumpah Pemuda tahun ini sebagai cara membangkitkan nasionalisme. Kedua, sebagai usaha untuk membangun kebersamaan sebagai bangsa pluralis, mengurangi sekat perbedaan dan lebih menonjolkan kebersamaan,” katanya. Odesa.id