Wabah Corona (Covid-19) telah berlangsung dan cukup menyiksa jutaan penduduk dunia. Menurut Budawayan Dr. Hawe Setiawan memungkinkan pemikiran ulang relasi sosial. Hal tersebut disampaikan dalam dialog #ZoomOdesa, Kamis 23 April 2020.
“Sekarang ini kita harus memikirkan ulang hubungan-hubungan sosial kemasyarakatan yang selama ini berlangsung. Interaksi fisikal yang berkurang jangan sampai menghentikan aktivitas sosial, apalagi Odesa Indonesia ini memiliki komitmen urusan masyarakat yang luas,” terang Penulis kenamaan Asal Subang itu.
Menurut Hawe Setiawan, musim Corona yang memenjarakan jutaan orang saat ini mesti digunakan kesempatan untuk menggali model gerakan dengan pola lain. Program-program Yayasan Odesa Indonesia seperti bidang jurnalistik misalnya harus diperkuat dengan mendayagunakan sumberdaya manusia yang ada untuk bekerja dengan cara apapun dengan target tercapainya pelaksanaan program.
“Lain dari itu, terdapat problem di masyarakat yang sedang mengalami krisis. Tidak semua masyarakat memiliki pemimpin kultural sehingga ketika nanti misalnya terjadi krisis pangan, maka harus ada usaha keras organisasi seperti Odesa Indonesia berperan mengambil jalan keluar,” Papar Hawe.
Jawa Barat ini menurut Hawe memiliki modal kegotongroyongan dengan sistem guyub, salahsatunya ditandai adanya organisasi lokal etnik yang dibangun atas dasar modal sosial dengan istilah Paguyuban Pasundan. Tetapi menurut Hawe, keguyuban tersebut hanya akan efektif berguna jika digerakkan oleh kepemimpinan. Tanpa itu, potensi gotong-royong bisa berhenti pada aksi bakti sosial, atau sekadar derma/karikatif.
“Kemarin ada tulisan lama dari Almarhum AE Priyono tentang Kebaktian Sosial dan Gerakan Sosial. Itu menjadi bagian penting yang harus direnungkan supaya abring-abringan, atau keguyuban itu mengarah pada gerakan sosial. Dan itu membutuhkan syarat kepemimpinan yang efektif. Kalau tidak, kegiatan sosial bisa tidak berjalan sesuai alur,” tambahnya.
Hawe menambahkan, hubungan antar warga masih bisa diandalkan dalam mengatasi krisis ekonomi. Ketika Corona menghimpit keadaan misalnya, tetangga-tetangga di rumahnya di Kawasan Ledeng Bandung bergerak mengumpulkan bantuan beras untuk dibagikan kepada keluarga miskin.
“Di kampung saya sudah jalan. Itu dimensi sosial kecil yang bagus. Akan lebih bagus lagi kalau ada kepemimpinan yang mengarahkan kegiatan sosial menjadi gerakan sosial,” jelasnya.
Menurut Hawe Setiawan, memang idealnya diselesaikan oleh gerakan-gerakan yang praktis di setiap kampung. Sebab ia meragukan model gerakan pemerintah yang dalam urusan distribusi sembako saja bermasalah.
“Jadi ini kombinasi guyub atau kegiatan sosial karikatif ini bisa menjadi efektif kalau ada kepemimpinan baik kepempinan kultural maupun kepemimpinan model modern seperti organisasi LSM,” jelasnya.-odesa
#ZoomOdesa adalah forum kegiatan kajian pemikiran sosial, ekonomi, pertanian, budaya, politik yang terbuka untuk umum. Rutin dilaksanakan 2 hari sekali. Jika Anda tertarik bisa hubungi Khoiril Anwar untuk mendapatkan ID dan Password di WA 085220502937
#AMALSOSIAL: Bantu pekerja harian (pembantu rumah tangga, buruh tani, bakul, dan ojeg). Disalurkan tepat sasaran dengan pendampingan. Untuk pekerja harian (pembantu rumah tangga, ojeg, buruh tani, bakul pertanian, dll). Rekening Bank BRI No. Rek 763701000854506 A.n Yayasan Odesa Indonesia. Kode Bank BRI (002).
Komentar ditutup.