Daun Sukun, Obat Herbal dari Dusun – Breadfruit atau buah sukun yang biasanya dikonsumsi dengan cara digoreng ternyata punya banyak manfaat lain, terutama untuk kesehatan. Bukan hanya bagian buahnya, tetapi juga kayu dan daunnya. Kayu dari pohon sukun bisa dimanfaatkan untuk peralatan rumah tangga, sedangkan getahnya bisa berguna untuk menjerat burung hingga salah satu bahan dasar pembuatan permen karet.
Di samping itu ternyata daunnya punya manfaat kesehatan yang luar biasa, tetapi masih jarang diketahui banyak orang. Dulunya, daun sukun ini dimanfaatkan sebagai bahan tekstil karena memiliki serat yang bagus. Namun, seiring dengan berkembangnya penelitian mengenai daun ini, ternyata manfaatnya untuk menyembuhkan penyakit sungguh luar biasa.
Kandungan Nutrisi Daun Sukun
Sukun merupakan makanan pokok dan tanaman tradisional yang berasal dari Pasifik Selatan dan kini telah dibudidayakan secara luas di daerah tropis. Daun sukun memiliki ciri khas rasa yang lezat. Daun sukun juga telah dikonsumsi oleh sebagian masyarakat setempat untuk menurunkan kadar glukosa dalam tubuh.
Flavonoid, asam hidrosianat, asetilkolin, tanin, riboflavin, saponin, fenol, quercetin, champerol, dan kalium merupakan kandungan zat kimia yang terdapat dalam daun sukun yang memberikan manfaat bagi kesehatan.
Menurut penelitian dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), kandungan senyawa flavonoid, riboflavin, dan sisterol dalam daun sukun memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Dengan adanya kombinasi dari beberapa senyawa tersebut maka daun sukun memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba.
Dengan kandungan nutrisinya yang baik untuk kesehatan, daun sukun sering juga diolah menjadi teh herbal untuk dikonsumsi sehari-hari. Namun dalam mengonsumsinya harus berhati-hati karena jika dosisnya terlalu banyak dapat menyebabkan hiperkalemia atau iritasi mulut.
Baca juga: Pengolahan Buah Sukun, Solusi Tingkatkan Ketahanan Pangan
Manfaat Daun Sukun Atasi Masalah Jantung dan Diabetes
Penelitian menunjukkan bahwa daun sukun efektif digunakan untuk melindungi jantung dan masalah kardiovaskular lainnya. Adanya kandungan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel jantung dari radikal bebas. Serangan radikal bebas pada jantung dapat menimbulkan kondisi peradangan dan jantung kronis.
Selain itu, kandungan sisterolnya juga membantu menurunkan kadar lemak jahat dalam darah sehingga meminimalisasi masalah kardiovaskuler. Lemak jahat dalam darah dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Sementara kalium akan menjaga tekanan darah tetap stabil sehingga kinerja jantung akan jauh lebih ringan. Mengonsumsi daun sukun selain membantu menurunkan tekanan darah juga membantu terjadinya pelebaran pembuluh darah.
Daun sukun ternyata juga dapat menjaga kesehatan jantung dengan mencegah peningkatan kadar kolesterol darah. Hal ini dikarenakan adanya kandungan flavonoid di dalamnya. Sebuah penelitian menemukan bahwa pemberian daun sukun dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang dewasa yang mengalami obesitas.
Banyak juga yang menggunakan teh daun sukun untuk mengatasi masalah diabetes. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa ekstrak daun sukun ini memiliki potensi untuk mencegah kerusakan pada pankreas. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas antioksidan dalam daun sukun yang membantu mencegah serangan radikal bebas sehingga membantu pankreas menghasilkan insulin lebih baik.
Cara Mengonsumsi Daun Sukun
Daun sukun yang digunakan untuk dikonsumsi sebaiknya masih segar dan dipetik langsung dari pohonnya, bukan daun yang sudah menguning dan jatuh. Cara paling mudah untuk mengonsumsinya adalah dengan merebusnya.
Daun sukun yang sudah dicuci bersih kemudian direbus sampai mendidih. Setelah mendidih dan airnya mulai berkurang, tambahkan lagi airnya dan tunggu sampai kembali mendidih. Air rebusan daun sukun ini tinggal disaring dan diminum ketika sudah dingin.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah membuat teh daun sukun. Daun muda segar yang dipetik dari pohon sukun dicuci bersih dan dipotong-potong menjadi potongan kecil. Kemudian dijemur selama sekitar 3-4 hari sampai benar-benar kering.
Daun kering ini kemudian dioven dan bisa tinggal diseduh seperti membuat teh pada umumnya. Namun, ketika mengonsumsi daun sukun ini, ibu hamil dan menyusui perlu berhati-hati. Selain bagi ibu hamil dan menyusui, tetap harus memperhatikan dosis yang dikonsumsi. Sebaiknya memang tidak dikonsumsi setiap hari untuk meminimalisasi efek sampingnya.
Baca juga: Sukun: Superfood Kaya Nutrisi dan Potensi Bahan Pangan Alternatif
Penulis: Arinda Eka Putri
Admin: Fadhil Azzam