ekosistem tanaman penutup

Belajar Komunikasi dari Pohon

Belajar komunikasi dari pohon-. Komunikasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Banyak studi pengetahuan tentang komunikasi antar manusia menjadi kajian penting dalam kehidupan. Berlanjut kemudian kita pun mengenal komunikasi antar hewan.

Bagaimana kalau sekarang kita belajar komunikasi dari tanaman atau pohon?

Belajar Komunikasi dari Pohon
Seperti halnya manusia dan hewan, pohon juga mengembangkan hidupnya bergantung dengan kemampuan komunikasi.

Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengetahuan. Sumbernya berasal dari buku  “The Hidden Life of Trees” (2015) karya Peter Wohlleben. Dalam buku yang mengungkap “perasaan pohon dan cara berkomunikasi pohon” tersebut, menarik untuk kita baca. Di dalam buku tersebut juga tersedia banyak pengetahuan tentang pohon dengan ragam kisah yang menakjubkan.

Jangan Lupa Nanti Baca Tulisan Menarik Berjudul: Pohon Berbicara Satu Sama Lain

belajar komunikasi dari pohon

Salahsatu yang menarik perhatian saya adalah bagaimana pohon berkomunikasi satu sama lain. Wohlleben melihat, terdapat komunikasi antar pohon bukan sekadar untuk urusan makanan, melainkan juga untuk berbagi perasaan.

Menurutnya, pohon memiliki berbagai cara komunikasi untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan sebagian besar mereka gunakan untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam.

Belajar Komunikasi dari Pohon Belajar Cara Hidup

Dari buku “The Hidden Life of Trees tersebut, saya melihat ada tiga hal yang paling mendasar untuk kita pahami terkait komunikasi antar pohon.

Berkomunikasi melalui sinyal penciuman

belajar komunikasi dari pohon

Wohlleben bilang, pohon berkomunikasi melalui sinyal penciuman. Temuan ini berawal dari kisah ilmuwan di Sabana Afrika. Singkatnya, mereka menemukan bahwa satu pohon dapat berkomunikasi dengan pohon lainnya melalui aroma yang dihasilkan. Salah satu cara ini mirip dengan apa yang dilakukan oleh manusia.

Kita kerap menambahkan sesuatu yang dapat memunculkan aroma pada tubuh kita, parfum misalnya. Dengan perilaku itu secara tak sadar kita gunakan parfum sebagai media komunikasi dan media untuk menarik perhatian orang di sekitar kita.

Begitu juga dengan pohon yang menggunakan aroma dan memanfaatkan sinyal penciuman untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Empat dekade lalu, para ilmuwan menemukan fenomena yang dapat membuktikan teori tersebut.

Saat dirasa bahaya akan menyerangnya, pohon dapat merasakannya dan langsung memompa zat beracun ke dalam daun mereka untuk menyingkirkan bahaya yang mengancam. Tak berhenti di situ, pohon mampu mengeluarkan gas peringatan (etilena) untuk memberi sinyal kepada pohon-pohon yang lain bahwa krisis sedang terjadi.

Ajaibnya, pohon-pohon yang lain dapat menangkap sinyal tersebut dengan mencium aroma yang dihasilkan sehingga semua pohon yang sudah diberi peringatan juga akan melakukan hal yang sama untuk melindungi dirinya. Pada konsep ini, Pohon memanfaatkan udara untuk menyebarkan aromanya. Informasi yang diberikan oleh pohon berhasil ditangkap secara sempurna oleh pohon lainnya sehingga komunikasi nyata terjadi di dalamnya.

Berkomunikasi melalui Sinyal Kimia

Selain melalui aroma dan udara, pohon juga saling memperingatkan menggunakan sinyal kimia yang dikirimkan melalui jaringan jamur di sekitar ujung akar mereka. Apabila ada rangsangan datang, jamur akan bertindak sebagai perantara untuk menjamin penyebaran berita yang sangat cepat. Dalam hal ini, jamur bekerja seperti kabel fiber optik pada jaringan internet. Akar pohon akan menyebar sangat jauh sehingga berpotongan dengan akar-akar pohon di sekitarnya. Dengan begitu pohon terbantu bertukar berita mengenai bahaya yang mengancam.

Sinyal kimia yang dihasilkan pohon tidak hanya dapat dibaca oleh satu spesies nya saja. Terkadang, sinyal kimia yang dihasilkan juga mampu memberi pertanda kepada predator baik di sekitar. Contohnya, apabila ada spesies hewan yang berbahaya mendekat, pohon akan langsung menciptakan senyawa kimia yang mampu terbaca oleh predator atau pemangsa hewan berbahaya tersebut.

Predator dengan sigap akan datang dan memangsa hewan berbahaya, sehingga pohon terselamatkan dari spesies hewan yang ingin melukainya. Informasi yang berhasil diterima oleh spesies lain menandakan mekanisme komunikasi Pohon terjadi dengan sempurna.

Berkomunikasi melalui Gelombang Suara

Belajar Komunikasi dari Pohon

Dalam buku “The Hidden Life of Trees” tersebut juga diceritakan tentang kisah ilmuwan yang menguji interaksi antar tanaman terhadap rangsangan gelombang suara. Pada uji coba tersebut tersimpulkan terdapat gelombang suara dengan frekuensi 220 hertz. Ujung akar bibit yang sudah disiapkan bereaksi dengan berderak mengarah ke arah suara. Komununikasi ini menandakan bahwa akar pada pohon merekam frekuensi. Kerja reaktif komunikasi inilah yang kemudian ditarik sebagai kesimpulan bahwa sangat masuk akal untuk menyatakan bahwa mereka “mendengar” rangsangan suara yang diberikan.

Dengan tiga argumentasi di atas kita semakin bisa menerima secara logika bahwa pohon adalah spesies yang sebagaimana manusia dan hewan memiliki kemampuan dan kebutuhan berkomunikasi.  Dalam buku tersebut juga dikisahkan sering terjadinya komunikasi yang lemah antar pepohonan sehingga pohon mengalami kesulitan bertahan hidup.

Keheningan pohon bisa jadi karena penyakit serius. Itu menandakan pohon kurang memiliki kemampuan berkomunikasi. Lemahnya komunikasi bisa menyebabkan persoalan bagi kelangsungan hidup. Selain lemahnya komunikasi, pohon juga sering mengalami kesulitan hidup karena terputusnya komunikasi akibat hilangnya jaringan jamur di sekitarnya. Ketika jamur (yang , atau mungkin hilangnya jaringan jamur pada akar yang membuat Pohon tersebut tidak dapat menerima informasi dengan baik. Jika informasi dari luar tidak diterima secara baik, bisa jadi pohon kehilangan kepekaan dalam merespon bahaya yang datang dan mengabarkannya kepada teman-temannya.

Dengan memahami komunikasi antar pohon, kita semakin yakin bahwa dalam menjalani kehidupan kita butuh kemampuan komunikasi yang maksimal. Hambatan-hambatan dalam komunikasi yang tidak teratasi bisa menjadi persoalan serius, bukan hanya menyangkut masalah makanan, melainkan juga terkait dengan ancaman yang lain.

Seperti hal nya dengan manusia, pohon menjadi bisa bertahan dan mengembangkan hidup yang lebih baik dengan terjalinnya proses komunikasi yang terstruktur pada dirinya. Mekanisme komunikasi yang sempurna mampu membantu dirinya untuk tetap bertahan hidup seperti yang selayaknya.

Penulis : Farah Nadia Fardisi.

Admin: Fadhil Azzam

Video Siaran Pohon Berbicara Satu Sama Lain

Video Siaran Syifa: Kerjasama Lintas Spesies

 

 

Keranjang Belanja