Belajar Bijaksana dan Bertahan Hidup dari Alam
Oleh Astrid Novianti
Penulis Freelancer. Kontributor website odesa.id
Seringkali manusia menganggap kebijaksanaan sebagai sesuatu yang hanya dimiliki oleh manusia itu sendiri, hal itu mungkin hasil dari pengalaman, pemikiran, dan refleksi mendalam. Padahal, kalau kita mau meluangkan waktu untuk lebih peka terhadap alam, kita akan menemukan bahwa kebijaksanaan itu bisa hadir dalam bentuk yang tak terduga.
Pohon-pohon, yang sering dianggap hanya untuk memberikan keteduhan, sebenarnya menyimpan pengetahuan dan kebijaksanaan yang luar biasa. Dari cara mereka bertahan hidup, beradaptasi dengan lingkungan, hingga menjaga keseimbangan alam, pohon-pohon mengajarkan kita banyak hal tentang ketahanan, kerjasama, dan pentingnya hidup selaras dengan alam.
The Power of Trees: How Ancient Forests Can Save Us If We Let Them karya Peter Wohlleben mengeksplorasi hubungan antara manusia dan pohon, serta peran penting pohon dalam menjaga keseimbangan alam. Sebagai ahli kehutanan, Wohlleben mengajak pembaca untuk memahami dunia pohon, terutama pohon-pohon di hutan kuno, yang tidak hanya memberikan manfaat praktis tetapi juga memiliki kebijaksanaan dan sistem bertahan hidup yang kompleks.
Kebijaksanaan Pohon dalam Menjaga Kehidupan
Dalam part pertama, The Wisdom of Trees, Wohlleben membahas bagaimana pohon-pohon memiliki kebijaksanaan mereka sendiri, yang seringkali tidak kita sadari. Bagian ini mengungkapkan betapa pohon-pohon belajar dari pengalaman dan mengembangkan strategi untuk bertahan hidup, beradaptasi dengan lingkungan, serta menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, meskipun cerdas dalam beradaptasi dengan lingkungannya, pohon-pohon terkadang juga membuat kesalahan. Seperti halnya manusia, mereka tidak selalu membuat pilihan yang sempurna untuk bertahan hidup. Pohon dapat memilih lokasi yang kurang ideal untuk tumbuh atau menjatuhkan daun di waktu yang salah. Namun, ini bukan sekadar kesalahan, melainkan bagian dari proses belajar mereka. Dengan menghadapinya, pohon-pohon tersebut belajar untuk memperbaiki strategi bertahan hidup mereka, mengajarkan kita bahwa kesalahan adalah bagian dari evolusi dan penyesuaian diri.
Di hutan kuno, pohon-pohon yang telah tumbuh selama ribuan tahun mengumpulkan kebijaksanaan dari pengalaman mereka. Mereka belajar untuk berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya, termasuk pohon-pohon lain dan mikroorganisme. Dalam waktu yang sangat lama, pohon-pohon ini menjadi bagian integral dari sistem ekologi yang lebih besar, berbagi pengetahuan dan informasi tentang cara bertahan hidup. Hutan kuno menyimpan warisan pengetahuan alam yang diwariskan antar generasi pohon, menciptakan keseimbangan yang memastikan kelangsungan hidup mereka.
Cara pohon menyebarkan kebijaksanaan juga bisa melalui biji. Biji pohon bukan sekedar alat reproduksi, membawa informasi penting tentang kondisi lingkungan yang ideal untuk tumbuh. Ketika biji jatuh dan tumbuh menjadi pohon baru, mereka membawa pengetahuan tentang cara bertahan hidup yang telah diwariskan dari pohon sebelumnya, sehingga lebih siap menghadapi tantangan yang ada.
Baca juga: Pentingnya Manusia Belajar Hidup dari Kehidupan Hutan
Tantangan Kehidupan dalam Setiap Daun dan Akar
Wohlleben, mengajak kita untuk melihat berbagai tantangan yang dialami oleh pohon, salah satunya yaitu pohon memiliki berbagai cara yang luar biasa untuk bertahan hidup dan melindungi diri. Selama musim dingin, mereka mengisi cadangan energi saat musim tumbuh—kondisi di mana pohon aktif berkembang, terutama saat kondisi cuaca mendukung pertumbuhannya—memastikan dapat bertahan meskipun dalam cuaca ekstrem. Mereka juga belajar mengelola energi dengan efisien agar bisa melewati kondisi yang paling sulit.
Pohon-pohon memiliki mekanisme perlindungan yang canggih terhadap ancaman eksternal, seperti serangan hama. Salah satu contoh yang menarik adalah bagaimana pohon dapat merespons serangan serangga seperti kutu daun (aphid). Ketika pohon merasa terancam oleh serangga yang menghisap getah daunnya, pohon tersebut dapat melepaskan senyawa kimia tertentu, yang dikenal sebagai “sinyal peringatan”. Senyawa kimia ini mengandung informasi yang memberi tahu pohon-pohon di sekitarnya tentang adanya ancaman. Sebagai respons, pohon-pohon lain yang menerima sinyal tersebut akan memperkuat sistem pertahanan mereka, baik dengan meningkatkan produksi zat kimia penghalang yang dapat membuat daun mereka kurang menarik bagi hama, atau dengan menarik predator alami yang memangsa serangga tersebut.
Pohon-pohon juga memiliki kemampuan untuk “membaca” tanda-tanda alam dan menyesuaikan diri dengan perubahan musim, termasuk bangun lebih awal di musim semi ketika suhu mulai menghangat. Dengan bangun lebih awal, pohon-pohon dapat memanfaatkan kondisi yang lebih hangat untuk mempercepat proses fotosintesis, menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh, serta menyediakan nutrisi yang cukup untuk bertahan selama musim yang lebih dingin.
Selain itu, pohon-pohon juga memainkan peran penting dalam mengatur iklim lokal. Wohlleben menjelaskan bagaimana pohon-pohon bertindak sebagai sistem pendingin alami di hutan dan sekitarnya. Proses transpirasi, di mana pohon melepaskan uap air dari daun mereka ke atmosfer, tidak hanya membantu menurunkan suhu sekitar, tetapi juga menciptakan kelembapan yang menjaga keseimbangan iklim. Melalui proses ini, pohon-pohon membantu menciptakan suasana yang lebih sejuk dan mendukung kondisi yang lebih stabil bagi tanaman dan makhluk hidup lainnya.
Namun, peran pohon tidak berhenti di tingkat lokal. Wohlleben mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa mereka memiliki dampak yang jauh lebih besar terhadap iklim global. Melalui penguapan dan aliran air, pohon-pohon di suatu tempat dapat mempengaruhi pola hujan di tempat yang sangat jauh, seperti di China. “Pohon-pohon di hutan Amazon misalnya, dapat memengaruhi curah hujan di seluruh dunia, termasuk di China,” tulis Wohlleben. Hal ini membuktikan bahwa pohon-pohon saling terhubung dalam jaringan alam yang lebih luas, di mana setiap pohon berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem global. Dari menjaga suhu lokal hingga mempengaruhi pola cuaca global, pohon-pohon mengajarkan kita pentingnya koneksi dan kerjasama dalam menjaga keseimbangan alam.
Dengan memahami cara pohon bertahan dan berkembang, Peter Wohlleben mengajak kita untuk belajar beradaptasi dengan perubahan hidup. Pohon mengajarkan ketenangan dalam menghadapi tantangan, kesabaran dalam tumbuh, dan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam sekitar. Seperti pohon yang memberi manfaat bagi kehidupan, kita pun diajak untuk merawat hubungan dengan sesama dan alam, serta menghargai setiap langkah hidup. Dalam kebijaksanaan pohon, kita diajak untuk lebih bijak dalam keputusan, sabar dalam ujian, dan peka terhadap harmoni alam. Menjaga keseimbangan dengan alam juga berarti menjaga kedamaian dalam diri kita dan hubungan kita dengan makhluk hidup lainnya.
Baca juga: Setiap Pohon Berharga dan Bermakna
Penulis: Astrid Novianti
Admin: Fadhil Azzam