Menghormati Orang Miskin
Oleh Faiz Manshur
Ketua Odesa Indonesia
Kemana Bantuan Itu Harus disampaikan?
-Melayani Orang Fakir Miskin dengan Penuh Penghormatan-
Yayasan Odesa Indonesia punya tradisi blusukan untuk mengenal, memahami dan merumuskan gerak perjuangan membebaskan orang miskin dari belenggu struktural. Amal derma (karikatif) dijalankan dengan prinsip pendampingan. Artinya derma yang dilakukan bukan semata melempar koin pada kaum miskin. Sebab melempar bantuan tanpa pendampingan hanya bernilai baik bagi yang membantu, tetapi belum tentu memperbaiki pihak yang dibantu.
Orang-orang miskin bukanlah objek tempatnya membuang sisa kepemilikan orang mampu. Orang-orang miskin adalah saudara kita, menjadi bagian dari hidup kita. Mereka mengalami kemalangan karena struktur ketidakadilan sosial yang belum berhasil dijawab negara. Demokrasi kita masih palsu; kebebasannya masih lebih banyak digunakan oleh para elit politisi untuk meniti karir atau memperkaya diri, sementara orang-orang miskin tidak mendapatkan haknya.
Di masa pandemi Corona yang panjang ini, orang-orang miskin di lapisan bawah, terutama yang paling tergencet adalah mereka yang berada di pinggiran kota, banyak yang tidak mendapatkan bantuan. Ada yang menerima dengan porsi minim. Sudah minim bantuan pun yang diterima dari pemerintah adalah makanan-makanan produk instan yang rendahan gizinya. Masih banyak yang hanya menunggu tanpa kepastian kapan pemerintah merealisasikan anggarannya sampai kepada mereka.
Mari Berdonasi untuk Penambang Batu
Sungguh malang mereka. Odesa Indonesia memasuki satu persatu ruang lingkup kehidupan mereka sebelum menjalankan aksi nyata. Pada kampung-kampung di radius 1-4 km Pinggiran Kota Bandung banyak pekerja harian yang kehilangan nafkahnya. Pada radius 4-6 km para pekerja harian yang mayoritas setengah bekerja ke kota juga terhenti aktivitasnya. Dan pada petani yang banyak tinggal di radius 6 km sebelah utara kota bandung mulai cemas karena arus perdagangan semakin tidak jelas.
Menemukan lebih 5.000 keluarga pra sejahtera (fakirmiskin) di pinggiran Utara Kota Bandung, sejak awal April 2020, Yayasan Odesa Indonesia baru mampu menyalurkan bantuan 1.300 keluarga (itupun baru sekali penyaluran, padahal kebutuhannya masih berlanjut).
Bantuan amal sosial kebanyakan dari hasil galang dana para pengurus. Sahabat-sahabat pengurus Yayasan Odesa Indonesia yang memiliki empati menyalurkan bantuan. Dan para relawan Odesa Indonesia yang terdiri dari Mahasiswa, petani muda dan sebagian warga Kota menemui keluarga miskin ini dengan menyalurkan bantuan tanpa dipotong untuk transportasi maupun administrasi. Pengurus Odesa Indonesia menjamin santunan tepat sasaran dan tidak ada pengurangan sedikitpun.
Pekan akhir april 2020, bantuan mulai seret. Tetapi Tuhan menolong fakir miskin dengan bantuan khusus dari Pesantren Al-Ittifaq. Ada sayuran segar yang sehat dan bergizi, ada pula beras dan bahan pangan pendukung lain. Mang Haji Fuad, demikian nama akrab Pengasuh Pesantren Al-Ittifaq sudah lama kenal dengan pendiri Yayasan Odesa Indonesia. Mang Haji mempercayakan amal sosialnya kepada Yayasan Odesa Indonesia untuk menyalurkan bantuan pangannya ke fakir miskin di Pinggir Kota Bandung Utara.
KH. Fuad Affandi. Pengasuh Pesantren Agribisnis Al-Ittifaq Rancabali Kabupaten Bandung. Sekalipun di masa pandemi Covid-19 penjualan sayur meningkat berlipat-lipat, tetapi Mang Haji justru memanfaatkan kesempatan saat ini untuk lebih banyak berderma membantu fakir-miskin. Bersama Yayasan Odesa Indonesia menyalurkan bantuan ke keluarga miskin di Pinggiran Kota Bandung wilayah Kecamatan Cimenyan.
Setiap pekan dua kali bantuan dikirim. Setiap pengiriman bahan pangan bergizi satu mobil colt, dan akan berlangsung rutin guna menjawab kebutuhan ribuan fakir miskin. Pangan sehat bergizi, bukan produk instan yang tak bergizi yang dibagikan pemerintah. Kita harus mempergizi rakyat dengan standar kesehatan yang baik sehingga sayuran segar bisa menyegarkan tubuh orang-orang miskin.
Masih banyak kesempatan beramal dengan tepat sasaran. Mari berbagi. Situasi Corona yang panjang ini menjadi pengingat kita bersolidaritas sosial semaksimal mungkin.
Komentar ditutup.