Tubuh membutuhkan asupan makanan yang seimbang. Tidak hanya yang membuat kenyang. Banyak orang Indonesia yang baru kenyang kalau sudah menyantap nasi. Tetapi kandungan gula padanya tidak bikin tubuh aman. Tak heran jika akhir-akhir ini banyak orang mencanangkan diet tanpa makan nasi. Kalau pun makan, dibatasi.
Dengan hadirnya beras Sorgum seharusnya bisa menghentikan keluhan penderita diabetes. Dengan 75 persen karbohidrat kompleks dan kaya serat yang dikandungnya, tentu akan mengenyangkan dan mengamankan tubuh dari diabetes. Gula darah akan dikendalikan bahkan bisa diturunkan.
Kalau Anda ingin menurunkan berat badan berhenti makan tentu susah. Bahkan banyak karena niat berhenti makan, justru yang terjadi makan lebih banyak. Dengan memakan beras Sorgum langkah ini lebih realistis, bahkan membantu membersihkan liver dari lemak yang mengancam kesehatan. Ini karena beras sorgum mengandung lechitin dan methionine.
Bagi yang punya keluhan pada tulang, atasi masalah itu dengan beras Sorgum. Karena selain mengandung kalsium yang tinggi, beras ini juga mengandung magnesium yang bisa membantu tulang untuk menyerap kalsium.
Beras sorgum juga bisa menyehatkan kulit. Ini lantaran terdapat antioksidan yang tinggi pada panganan ini. Bila Anda makan sorgum, berarti Anda akan memperlambat penuaan, kulit akan menjadi terus segar.
Banyak sekali nutrisi yang dikandung beras sorgum. Misal protein, air, serat, kalsium, fosfor, dan zat besi. Nutrisi ini kadarnya lebih tinggi dibandingkan nasi.
Panganan yang kaya protein dan air akan berguna untuk memperlancar metabolisme tubuh. Fosfor berguna untuk membantu tubuh menyimpan dan mengeluarkan energi, dan zat besi sangat penting untuk pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan dalam tubuh.
Panganan Rekomendasi
Banyak lembaga resmi yang sudah menyadari bagusnya kandungan pada sorgum. Lembaga internasional sekelas FAO telah merekomendasikan panganan ini. Selain itu, Kementerian Pertanian RI mulai mendorong petani untuk menanam tanaman ini. Tujuannya untuk menyediakan panganan pokok alternatif selain nasi.
Banyak ilmuwan juga yang telah menguji kandungan gizi pada sorgum. Misal, The National Center for Biotechnology Information (NCBI) telah mengkajinya sejak 1884, yang menghasilkan 5.804 publikasi hingga tahun 2019.
Sorgum menjadi makanan sekaligus obat. Bukankah panganan demikian yang harus kita konsumsi?
Abdul Hamid. (diolah dari berbagai sumber)
Komentar ditutup.