Kesehatan Hidup Manusia Ditentukan Oleh Kesehatan Hewan dan Lingkungan

Kesehatan Hidup Manusia Ditentukan Oleh Kesehatan Hewan dan Lingkungan

Kesehatan Manusia Itu Nggak Bisa Jalan Sendiri

Kesehatan Hidup Manusia Ditentukan Oleh Kesehatan Hewan dan Lingkungan– Ketika dengar “kesehatan manusia”, biasanya kita hanya mengaitkan itu dengan urusan rumah sakit, obat, dan nutrisi. Padahal, kenyataannya lebih dari itu, loh!.

Menurut pendekatan One Health, kesehatan manusia erat kaitannya dengan kesehatan hewan, tanaman, tanah, dan lingkungan. Semuanya saling terhubung, saling bergantung, dan bahkan saling menentukan. Ibaratnya, kalau salah satu rusak, yang lain ikut terdampak. Makanya, kita sehat kalau alam dan hewan juga sehat. Nggak bisa dipisah-pisah.

One Health digambarkan sebagai pendekatan terpadu untuk membuat keseimbangan dan memaksimalkan kesehatan manusia, hewan, tanaman, dan ekosistem secara berkelanjutan. Jadi, konsep ini bukan hanya tentang langkah mencegah penyakit, tetapi juga memastikan seluruh sistem kehidupan tetap stabil.

One Health: Semua Terkoneksi, Semua Penting

One Health Semua Terkoneksi, Semua Penting

FAO menjelaskan One Health sebagai pendekatan yang melibatkan banyak pihak, misalnya sektor pertanian, kesehatan hewan, kehutanan, lingkungan, akuakultur, keamanan pangan, hingga isu ketahanan pangan dan nutrisi. Pihak itu dari berbagai aktor membentuk kerja tim besar lintas sektor, contohnya ilmuwan, regulator, pemerintah, petani, dokter hewan, dan masyarakat. Mereka semua berjalan, bergerak, dan bekerja bersama untuk mencapai keseimbangan kesehatan yang menyeluruh.

Pendekatan One Health membantu kita:

  1. Mencegah dan mengendalikan penyakit yang menular dari hewan ke manusia
  2. Mengurangi risiko kesehatan akibat kerusakan lingkungan
  3. Menangani resistensi antimikroba (AMR)
  4. Menjaga keamanan pangan

Baca Tulisan One Health dari FAO di https://fao.org/one-health/en

Tanah Sehat, Manusia Sehat: Koneksi yang Jarang Kita Sadari

Tanah Sehat, Manusia Sehat Koneksi yang Jarang Kita Sadari
Tanah Sakit di Perbukitan Bandung Utara

Tanah? Manusia? Apa hubungannya? Salah satu insight paling menarik dari materi One Health FAO adalah betapa pentingnya tanah dalam menentukan kesehatan manusia. Di pikiran kita, biasanya tanah hanyalah “kotoran di bawah kaki” yang tidak berarti, tapi sebenarnya tanah adalah ekosistem hidup yang menopang kehidupan di bumi.

Tanah yang sehat menjadi landasan untuk:

  1. Pertanian yang produktif
  2. Air yang bersih
  3. Ekosistem yang stabil
  4. Tanaman yang bergizi

Faktanya, FAO menyebut 33% tanah di dunia sudah terdegradasi karena praktik pertanian tidak memikirkan masa depan, penebangan hutan, dan perubahan iklim. Bayangkan semangkuk nasi yang dimakan di rumah itu adalah hasil dari padi yang ditanam. Sekarang, bayangkan ketika tanah rusak, kualitas tanaman menurun, kandungan nutrisi makanan berkurang, dan itu langsung memengaruhi kesehatan manusia. Nasi di rumah bisa saja tidak lagi masih layak untuk dimakan hanya karena dari tanah.

Lebih jauh lagi, tanah berfungsi sebagai penyaring air secara alami. Jika tanah terdegradasi, air menjadi lebih mudah tercemar, tanaman menjadi miskin nutrisi, dan risiko penyakit menjadi meningkat. Jadi, kalau akhir-akhir ini kualitas pangan turun, bisa jadi akar masalahnya ada di tanah. Menariknya, anak-anak yang tinggal di daerah perkampungan dan sering bersentuhan dengan tanah sehat, misalnya bermain tanah saat kecil, dapat memperkaya mikrobioma tubuh dan menguatkan imun. Inilah yang menjadi alasan ilmiah kenapa mereka lebih jarang alergi.

Baca juga: Mengapa Semua Manusia Menyukai Tanaman?

Hewan Sakit, Manusia Ikut Berisiko

Pernah dengar nasihat “Jangan pegang hewan sembarangan, nanti kamu sakit.” Itu ada benarnya juga jika memang hewan tersebut hidup di lingkungan yang tercemar atau tanah yang terkontaminasi. Hal ini karena mereka bisa menyerap bahan berbahaya melalui air, tanah, atau pakan. Ini bukan hanya merugikan hewan, tetapi juga bisa menular ke manusia. Ini membuktikan bahwa dalam hubungan manusia-hewan-lingkungan, hewan memegang peranan penting. Hewan ternak, hewan liar, bahkan hewan peliharaan bisa menjadi jembatan kesehatan atau sumber risiko.

Tanah yang rusak juga memperbesar potensi zoonosis, yaitu penyakit yang melompat dari hewan ke manusia. Praktik pengelolaan lahan yang buruk membuat manusia dan hewan liar semakin sering bertemu, dan interaksi yang meningkat itu memperbesar peluang munculnya penyakit baru. Selain itu, ada juga yang bernama antimicrobial resistance (AMR) yang disebabkan oleh pembuangan limbah hewan yang tidak tepat, terutama limbah yang mengandung antibiotik. AMR tersebut adalah salah satu ancaman kesehatan global terbesar yang disorot FAO.

Solusi One Health: Mulai dari Tanah Sampai Kebijakan Global

Di tingkat global, FAO bekerja bersama OIE, UNEP, dan WHO untuk membuat Global Plan of Action for One Health. Tujuannya adalah membantu

negara-negara menata kebijakan, membangun sistem kesehatan lintas sektor, dan memastikan One Health menjadi praktik nyata, bukan hanya konsep. Setelah mengetahui ini semua, kemudian apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan tanah agar kualitas pangan meningkat, ekosistem pulih, dan kesehatan manusia bisa semakin kuat? Untuk memperbaiki keadaan, FAO mendorong berbagai strategi, seperti:

  1. Pengurangan pestisida kimia,
  2. Penggunaan pupuk organik,
  3. Manajemen tanah berkelanjutan,
  4. Agroforestri,
  5. Edukasi petani melalui program Soil

Kesimpulan: Kalau Bumi Sakit, Kita Juga Sakit

Pada akhirnya, pesan One Health sederhana bahwa kita (manusia) sehat, jika bumi sehat karena kesehatan manusia tidak bisa terlepas dari kesehatan hewan dan lingkungan. Kita adalah bagian dari ekosistem yang sama. Jadi, ketika kita merawat tanah, menjaga hewan tetap sehat, mengurangi polusi, atau memperbaiki lingkungan, itu sebenarnya juga bentuk self care.

Admin: Alma Maulida

Keranjang Belanja