Oleh Faiz Manshur. Ketua Odesa Indonesia
Di Perbatasan Kota Bandung-Kabupaten Bandung, jumat pagi 17 April 2020. Perumahan ditutup kecuali untuk penghuni. Bakul sayuran yang kemarin masih bisa mengantar sayuran sekarang mulai kerepotan masuk karena dicegat satpam sangat ketat.
Penumpang ojeg sudah lebih dahulu berhenti angkut penumpang. Lebih banyak mangkal atau “mutung”menganggur di rumah. Sebagian bekerja di ladang dengan tujuan menghilangkan penat.
Keluarga Pra Sejahtera (yang sekarang oleh dinas Sosial kembali disebut golongan Fakir-Miskin) ini banyak mendapat informasi seputar Corona. Siaran televisi bertubi-tubi setiap waktu menceritakan tentang kematian, kesulitan hidup dan termasuk pesan-pesan instruksional pemerintah. Mereka juga mendapat informasi tentang bantuan triliunan negara untuk korban Corona.
Tetapi mereka tidak tahu apakah dirinya akan mendapatkan atau tidak, bahkan pada saat ini di mana mereka benar-benar membutuhkan sumber pangan. Pihak Pemerintahan Desa bekerja, yaitu mendorong setiap hari meronda bergiliran. Lagi-lagi mereka tidak menginstruksikan keluarga fakir miskin segera mengambil santunan.
Setiap warga yang saya temui (dengan sistem acak di 4 RW) kali ini memiliki keluhan yang sama. Semua tidak pasti dan yang pasti hari ini sudah kekurangan ekonomi..Mau jualan apa? Konsumennya sebagian warga sekitarnya yang semakin rendah daya belinya.
Warung-warung kecil tidak bisa belanja maksimal karena sebagian modal sudah dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian juga dihutang tetangga dan menunda pembayaran. Dari sekian banyak orang yang saya temui itu, saya bertemu Dani Kardiman (35 tahun), warga Kampung Cikaso, Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Suami dengan tanggungan 5 orang ( istri yang sedang hamil, 1 anak, dan kedua orang tuanya yang tidak bekerja) itu pekerjaan service keliling mesin rumah tangga.
Ia kehilangan matapencahariannya secara total selama 35 hari. Ia tak lagi mendapat panggilan dari pemakai jasa, terutama para pelanggannya yang sudah rutin menggunakan jasanya karena situasi Corona. Menganggur total dan mengonsumsi uang tabungannya yang mungkin minggu depan juga sudah habis.
Berharap bekerja karena kabar Corona berhenti bulan April, nyatanya yang datang adalah kabar penutupan besar-besaran. Memahami mereka dengan turun langsung kampung-kampung pinggir Kota: mendapatan mereka dalam suasana ketidakpastian.
Orang-orang kecil tuntutannya tidak besar. Beras, sayuran, telor, daging, sabun, odol adalah yang utama. Semoga minggu ini ada donasi yang masuk. Data ribuan dari golongan ini sudah kita pegang. Cek langsung memastikan keadaan mereka membuat kita bisa bergerak mantab: bantuan tepat sasaran.
Bergiat untuk kaum papa pinggir kota bersama https://odesa.id
Kami dari Yayasan Odesa Indonesia sangat berharap Bapak Ibu membantu mereka. Kami akan salurkan kepada mereka yang paling sengsara. Tepat sasaran dan membuat mereka tertolong.
Saluran Bantuan: Bank BRI No. Rek 763701000854506 A.n Yayasan Odesa Indonesia. Kode Bank BRI (002). Konfirmasi: Email: odesaindonesia@gmail.com Hp/ Hamid 081217191437.