Bidara Arab atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah tanaman berbuah dengan kandungan gizi pada buah yang sangat bagus. Biasanya buahnya dimakan segar. Sedangkan daunnya juga bisa dikonsumsi untuk kesehatan tubuh. Di beberapa kawasan di India atau Afrika Utara daunnya digunakan untuk pakan domba, onta dan kambing.
Karakteristik Tanaman Bidara arab
Tumbuh di padang-padang gersang. Rekam jejak sejarah pertumbuhan aslinya ada di Asia Selatan dan Tengah dan Cina. Morton (1987) mencatat sejarah tua tanaman ini berada juga dari Afghanistan dan juga Yunnan, Cina. Disebut bidara Arab karena orang Indonesia mengenal tanaman bidara merujuk pada sejarah Nabi Muhammad tentang tanaman bidara. Istilah Arab ini tidak merujuk pada Arab Saudi, melainkan lebih ke jazirah Arab, terutama di Ethiopia, Pakistan dan Afganistan.
Tanaman ini juga dikenal baik untuk kepentingan agroforestry karena bisa mengisi kekosongan lahan pertanian sebagai usaha keanekaragaman hayati. Lagi pula menanam bidara sangat penting bersanding dengan tanaman lain, seperti pohon tinggi (berjarak supaya tidak terhalang matahari), dan berada di sekitar tanaman buah atau bunga lain supaya penyerbukannya berjalan baik.
Jika ditanam monoculture (tanpa bersanding dengan tanaman lain), Bidara mudah diserang lalat buah Carpomyia vesuviana dan C. unfleta dan susah mengalami selanjutnya. Namun jika ditanam terlalu banyak di lahan pertanian dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain. Sifat tanaman ini semak sehingga lebih layak ditanam di lahan gersang atau di lahan pertanian sebagai tanaman pengisi lahan-lahan susah air atau lahan lereng yang susah diurus untuk pertanian intensif.
Dengan kata lain, Bidara ini sangat cocok untuk lahan yang kering, tandus dan tidak terurus. Bagi yang memiliki lahan menganggur dan kurang air tanaman ini sangat cocok dikembangkan. Syaratnya tentu saja harus mendapatkan bibit yang sudah cukup berumur. Jika masih berusia di bawah satu tahun sebaiknya tetap diurus sebagai masa pertumbuhan karena untuk standar usia dewasanya adalah usia 3 tahun.
LIHAT BENTUK-BENTUK TANAMAN BIDARA BESAR:
Menanam bidara di ladang sebagaimana lazimnya menanam pohon kopi. Bibit di dalam polybag berusia minimal 9 bulan baru ditanam di ladang dan selama kurun 6 bulan terpenuhi airnya. Jarak tanam paling tidak rentang 6 hingga 7 meter dan sebagian perlu dikembangkan tanaman lain seperti bunga dan buah jenis lain.
MANFAAT BIDARA UNTUK KESEHATAN:
Di Afrika buah bidara sering berguna untuk mengobati paru-paru atau demam dengan rutin mengonsumsi buahnya. Sedangkan untuk pengobatan pencernaan seperti diare, bisa ditambah campuran garam dan cabai. Buah bidara juga sanfat efektif untuk menatasi masalah mual, kembung, nyeri perut pada kehamilan. Untuk penyakit rematik bisa dilakukan dengan menggosok bagian yang sakit dengan campuran minyak gosok herbal lainnya.
MANFAAT DAUN BIDARA ARAB:
Buahnya memiliki manfaat bagus. Tetapi sebenarnya dalam banyak penelitian, daunnya lebih berguna secara luas untuk dikonsumsi maupun sebagai pengobatan luar. Misalnya untuk mengatasi penyakit liver, asma, demam, diare, disentri, radang gusi, obat luka bakar.
MANFAAT AKAR:
Jika buahnya memiliki khasiat, tentu batang dan akarnya juga berguna. Akar bidara arab bisa digunakan sebagai obat penurun panas, encok dan rematik, dan obat sakit mata. Tetapi mengonsumsi ramuan akar harus berhati-hati terutama berkaitan dengan dosis. Jika kebanyakan bisa menyebabkan keracunan.
MANFAAT DAUN UNTUK TERNAK
Daun bidara sangat baik untuk pakan ternak unta, sapi, domba, kuda dll. Analisis Morton, J. 1987 menyatakan, daun bidara arab dan juga bidara india (Apel Putza) memiliki kandungan protein kasar, 12.9-16.9; lemak, 1,5-2,7; serat, 13.5-17.1; Ekstrak bebas-N, 55.3-56.7; abu, 10.2-11.7; kalsium, 1,42-3,74; fosfor, 0,17-0,33; magnesium, 0,46-0,83; kalium, 0,47-1,57; natrium, 0,02-0,05; klorin, 0,14-0,38; Belerang, 0,13-0,33%. Pada daun ini juga mengandung alkohol ceryl dan alkaloid, protopin dan berberin.[]
JUAL BIBIT BIDARA BANDUNG Bibit Bidara Bandung dari Petani Taoci