Sekolah Samin: Menyebarkan Empati untuk Anak Petani

Hari ini, Minggu 17 November 2019, relawan Sekolah Samin (Sabtu-Minggu) Yayasan Odesa Indonesia berkumpul membahas beberapa hal strategis untuk penguatan program kerja di tahun 2020. Bertemu di Sekretariat Odesa Indonesia di Pasir Impun untuk makan siang dan melakukan evaluasi kerja.

Berderet dari kiri. Gina mengajar di Kampung Cisanggarung. Harti mengajar di Kampung Cikored. Baiquni (kepada Sekolah Samin) mendampingi anak secara khusus di Cisanggarung. Rizky Alifya mengajar anak di Kampung Singkur dekat hutan. Hamid mengajar di Cisanggarung. Sauqi mengajar di Kampung Waas dekat hutan Oray Tapa.
Mereka ber-6 ditambah Boy Worang dan Yuliani Liputo adalah mobil gerakan Odesa Indonesia. Melalui kerja Sekolah Samin (Sabtu-Minggu) mereka memfasilitasi anak-anak desa yang terbelakang guna mendapatkan pendampingan pendidikan.

Salahsatu pembicaraan penting yang dibahas dalam pembicaraan tersebut adalah problem solving berkaitan dengan beberapa hal mendasar yang masih menjadi keprihatinan para fasilitator pendidikan antara lain.

1) Anak kelas 5 SD banyak yang belum bener perkalian dasar. Misalnya, 3×7 tidak bisa menjawab.

2) Bahasa: hanya bisa bicara bahasa sunda saja. Sangat kaku ketika diajak interaksi bahasa Indonesia.

3) Etika: percakapan kasar. Membully keterlaluan sampai menyebabkan ketakutan berkumpul.

4) Mental: rendah diri, tidak bisa mengekspresikan pikiran secara bebas.

Tadi siang juga ada laporan dari Harti dan Rizky bahwa mereka telah mendistribusikan gunting kuku bantuan dari warga kota untuk kegiatan edukasi kesehatan diri. Beberapa minggu sebelumnya Rizky Alifza juga membagikan Sabun sumbangan dari Soap Cycling Singapore
(A non-profit organisation collecting, recycling and distributing soap to disadvantaged communities throughout Asia).

Selain itu juga dibicarakan rencana kerja tahun 2020. Rizky Alifza yang sejak tahun 2018 menjadi koordinator kerja harian Sekolah Samin akan diganti oleh Abdul Hamid untuk masa kerja tahun 2020. Sedangkan Harti Tsaeni akan menjadi manajer program yang bekerja merancang kegiatan. Gina, Sauqi akan lebih banyak mengambil peran aktif pelayanan di level masyarakat. Bapak Baiquni (Kepala Sekolah Samin) akan bertanggungjawab terhadap perkembangan kegiatan.

Bapak Enton Supriyatna dan Ujang Rusmana bertugas untuk membuka basis baru di beberapa kampung dengan target 20 kampung untuk kegiatan Sekolah Samin. Di luar yang berkumpul, masih ada fasilitator seperti Ibu Yuliani Liputo dan Boy Worang. Keduanya akan dioptimalkan untuk bekerja sebagai treatmen kegiatan sesuai kebutuhan masing-masing lokasi kegiatan. Sedangkan Prof. Daryatmoko (Peneliti Stanford) akan terus mengusahakan model-model pembangunan SDM dari sisi visi dengan memilih literatur-literatur yang bisa diterapkan untuk setiap anak.

Prinsip Pelayanan
Relawan Sekolah Samin Yayasan odesa untuk kegiatan anak-anak petani ini berprinsip kerja pelayanan. Mereka melayani anak-anak desa dengan kesungguhan memperhatikan dengan prinsip empathy. Dari kerja pendidikan bergaris humanisme itu modelnya akan melanjutkan penerapan Design thinking yaitu: Empathize, Define, Ideate, Prorotype, dan Test.

Langkah-langkah pembangunan Sumber Daya Manusia dilakukan di desa. Di luar urusan pendidikan anak-anak, setiap hari sabtu dan selasa terdapat kegiatan pertanian agroforestry yang membimbing petani guna menemukan jalan keluar masalah ekonomi sekaligus menjawab problem lingkungan di Kawasan Bandung Utara.

Puluhan relawan dari Kota Bandung bergabung dengan Yayasan Odesa Indonesia untuk menggarap tiga problem 1) ekonomi, 2) pendidikan 3) kesehatan yang menjadi persoalan krusial masyarakat karena negara tak bisa menyentuh persoalan mendasar ini. Keluarga pra sejahtera harus dibangkitkan guna menemukan jalan hidup yang lebih manusiawi.

Yayasan Odesa Indonesia berhaluan inklusif, bekerja digaris komitmen untuk keadilan sosial dan kemanusiaan. Mari bergabung, menyatu dalam gerakan ini dengan kontribusi sesuai kemampuan masing-masing.-Faiz Manshur.

Pendidikan Karakter dimulai dari Menanam Pohon Anak-Anak Desa Motor Gerakan Tanam

Sekolah Tani Odesa untuk Memperbaiki Sumber Daya Manusia Desa Model Sekolah Tani Odesa

Model Pelayanan Sekolah Samin Melayani dengan Empati

4 komentar untuk “Sekolah Samin: Menyebarkan Empati untuk Anak Petani”

  1. Pingback: Sekolah Samin: Melayani Anak-Anak Petani Kawasan Bandung Utara – Odesa Indonesia

  2. Pingback: Liburan “Musim Corona”: Anak-Anak Desa Senang Membaca – Odesa Indonesia

  3. Pingback: Sekolah Samin: Melayani Anak-Anak Petani Kawasan Bandung Utara - Odesa Indonesia

  4. Pingback: Empati Sebagai Cara Survive Manusia Penting Dipahami

Tinggalkan Balasan ke Sekolah Samin: Melayani Anak-Anak Petani Kawasan Bandung Utara – Odesa Indonesia Batalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja