Inilah Cara Abdul Kabayan Mendorong Petani Menanam Kelor

Karena beberapa alasan, tidak mudah mengajak petani menanam Kelor. Abdul Kabayan punya cara jitu.

Kelor adalah makanan bergizi. Di negara-negara maju pun sekarang Kelor menjadi bahan Superfood, makanan penting karena kandungan gizinya berkualitas tinggi. Namun lapisan masyarakat yang sadar Kelor tersebut sampai kini masih sebatas masyarakat perkotaan yang melek literasi.

“Pengetahuan tentang Moringa Oleifera atau Kelor dari internet membuka masyarakat urban. Sementara di perdesaan Kelor masih banyak disalahpahami. Sebagian diketahui memberi manfaat seperti obat. Karena itu orang desa hanya memakan Kelor saat sakit, bukan sebagai pangan bergizi tinggi. Sebagian lagi bahkan masyarakat menganggap Kelor bukan tanaman yang bermanfaat kecuali untuk memandikan mayit atau mengusir hantu,” kata Enton Supriyatna, relawan Odesa Indonesia yang giat keluar masuk perkampungan di Cimenyan Bandung membawa misi perbaikan gizi keluarga desa itu, Selasa, 9 Januari 2018.

Menurut Enton, petani tidak cepat tanggap terhadap ide tanam Kelor, padahal bibitnya diberikan secara gratis. Berbeda saat dirinya membagikan bibit kopi. Kalau pembagian bibit kopi, Petani di pinggir hutan Arcamanik hingga pinggir perkotaan Bandung bahkan saling berebut.

“Itu karena pengetahuan tentang kopi sudah dimiliki. Maka dalam urusan Kelor kita pun telaten dan sabar menjelaskan manfaat kelor, termasuk nilai ekonominya,” jelasnya.

Enton Supriatna, alias Abdul Kabayan yang dikenal gigih dalam mendampingi ratusan petani miskin di Cimenyan ini tak kurang akal. Beragam trik dan rayuan dilakukan, mulai dari saran terhadap orang yang sedang sakit dengan mengirim teh Kelor, dan bahkan sering kali “menipu”.

“Terkadang relawan Odesa Indonesia saat menghadapi orang sakit memberi ramuan kelor. Kita tidak bilang itu Kelor. Kita anjurkan beberapa hari meminumnya. Nanti saat bertemu lagi orangnya bilang terimakasi karena obat yang diberikan.Barulah kita bilang itu Kelor,”kata Enton sambil tertawa.

Yayasan Odesa Indonesia sebenarnya sepakat melihat Kelor bukan sebagai obat tapi karena memang sangat mujarab untuk banyak penyakit, terutama penyakit yang kebanyakan disebabkan karena kurang gizi, maka ajuran mengonsumsi Daun Kelor untuk pengobatan pun dilakukan.

“Nah di sini ada plus minusnya. Bagi mereka yang sudah meraskaan manfaat sebagai obat mereka tidak ragu lagi menanam kelor. Tapi minusnya, mereka hanya minum atau makan sayur saat sakit. Cilaka…..”ujarnya terkekeh.


Peran Anak Petani

Menurut Enton, satu cara lain yang manjur adalah mendorong anak-anak petani menanam kelor. Ketika orang tuanya tidak responsif menanam Kelor, anak-anaknya jadi incaran Enton untuk menanam Kelor. Cara ini jitu. Di Cadas gantung keluarga pak Odin mau membibit dan menanam Kelor juga karena ada peran anaknya, Wandi (kelas 6 SD) yang diberikan pengetahuan tentang Kelor Oleh Pembina Odesa Indonesia, Budhiana Kartawijaya saat ikut belajar Bahasa Inggris. Di sekebalingbing ada Nur Arafi yang giat menanam puluhan kelor di Ladang Kakeknya yang mengangur. Di Pondok Buah Batu ada Zaenal Arifin (Kelas 5 SD) yang mau menamam Kelor di pekarangan rumahnya.




Menurut Enton, melayani petani yang tidak berpengetahuan harus telaten dan banyak akal. Selain harus pinter mengkomunikasikan pengetahuan juga harus tahu celah supaya lobi kepada petani goal.

“Kadang loby ke petani itu lebih sulit daripada politisi,” kata Wartawan Senior Galamedia itu. -Mudris/Khoiril.

Baca Menyediakan Bibit Kelor
Baca Kelor Anugerah Tuhan

2 komentar untuk “Inilah Cara Abdul Kabayan Mendorong Petani Menanam Kelor”

  1. Di pagar pinggir sumur kakek sy dulu saat sy masih kecil, ada sebatang pohon kelor yg tinggi. Orang kampung suka ada yg memetik daun2nya utk apa sy tdk tahu. Karena sering dikaitkan dgn menawarkan kesaktian atau membuang “susuk”, termasuk kelengkapan memandikan jenazah, pohon kelor jadi dianggap tanaman angker oleh sebagian orang.

    1. Sekarang zaman telah berubah. Banyak penemuan sainstifik memungkinkan kita menggunakan kelor dalam banyak hal. Era mistis telah bergeser

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja