Chaya Sayuran Bergizi Bermanfaat Menahan Erosi

Manfaat Chaya. Pepaya Jepang. Tujuan Yayasan Odesa Indonesia mengembangkan Chaya karena memberi manfaat untuk 1) Untuk perbaikan gizi, 2) Pupuk Organik 3) Mengatasi Erosi.

Tanaman Chaya. Sering disebut pepaya Jepang (padahal asalnya ditemukan di Meksiko). Nama latinnya Cnidoscolus aconitifolius. Sudah banyak orang mengenalnya sejak masuk ke Indonesia sekitar tahun 1998, tetapi tidak banyak yang membudidayakan apalagi rutin mengonsumsi. Ini penting dikembangkan sebagai tanaman pangan sumber gizi yang sehat dan sekaligus mengatasi erosi.

Yayasan Odesa Indonesia terus memacu gerakan pangan bergizi bagi para petani, juga sebagai sumber ekonomi, dan lebih penting lagi sumber perawatan lingkungan. Selain mendorong petani menanam kelor, pepaya, sorgum, hanjeli, buah tin, dan lain sebagainya, juga menggerakkan menanam Chaya.

Menanam Chaya di Pasir Impun Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung mulai diujicoba tahun 2017 dan berhasil baik. Selanjutnya Pengurus Odesa Indonesia mendorong Ibu Yanti Komariah (Pembibit Tanaman) dari Arcamanik Kota Bandung untuk membibit dalam jumlah ribuan.

Petani dari Grup Pertanian Tanaman Obat Cimenyan (Taoci) Huda dan Yayan Hadian menanam di ladang-ladang pada musim hujan akhir tahun 2018 dan berlanjut pada tahun 2019. Di tanam di pinggir-pinggir ladang petani yang kemiringannya ekstrem juga berhasil tumbuh secara baik.

Pertumbuhan Sayuran Chaya hanya butuh waktu 3 bulan untuk dipanen secara melimpah. Akar batangnya besar-besar dalam usia 6 bulan dan berhasil menahan erosi. 1 pohon caya paling tidak bisa menyelamatkan erosi seluas 2 meter persegi. Semakin tinggi pohon semakin meluas akarnya.

Ini jelas menguntungkan dari berbagai sisi. Ketika petani penanam sayur sering kekurangan sayur, terutama di luar musim panen, Chaya bisa menjadi solusi untuk ketersediaan sumber sayuran.

Chaya bisa dikonsumsi sebagai bagian sayuran yang gizinya sangat baik. Tetapi ia harus dimasak, tidak boleh dimakan mentah (kecuali jumlah sangat sedikit di bawah 50 gram untuk berat badan 60 kg. Jika seseorang memiliki bobot 60 kg, dan mengonsumsi 100 gram sudah bisa berpeluang keracunan/Sumber WHO) karena ada kandungan hydrocyanic (hidrokyanik) yang bisa menyebabkan keracunan.

Jika dimasak sampai matang sangat aman. Untuk memasak daun muda Caya dibutuhkan minimal antara 5-7 menit. Sedangkan untuk Daun Tua Chaya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Karena Chaya kaya akan kandungan vitamin C dan kebanyakan larut dalam air, air dalam sayuran caya harus diminum juga. Bahkan ada banyak orang di negara Meksiko, Thailand, dan beberapa negara lain yang sering meminum air rebusan Chaya untuk kesehatan badan.

Tahun 2013, Buletin United States Agency for International Development (USAID) menyebutkan, dalam 100 gram sayuran Caya menyediakan 12-15 % protein ( Protein sangat berguna membentuk otot.

Satu porsi Chaya memiliki jumlah protein yang sama dengan telur). Terdapat 20-33% kalsium yang sangat berguna memperkuat tulang. Chaya memiliki lebih banyak kalsium dibandingkan sayuran lainnya. Caya memiliki 42-52 % Zat besi yang sangat baik untuk kesehatan darah dan menyediakan banyak energi. Chaya memiliki dua kali besi sebagai bayam.

Chaya memiliki kandungan 27% Vitamin A yang sangat berguna untuk mencegah kebutaan malam hari dan melindungi tubuh melawan infeksi.

Chaya memiliki 275-342 % Vitamin C yang berdaya guna untuk kekuatan tulang, melawan infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.

BUDIDAYA CHAYA
Teknik pembudidayaan tanaman Chaya (pepaya jepang) ini tidak sulit. Pemanfatan bibitnya dari batang sepanjang 25-30 cm cukup. Langsung ditanam ditanah gembur hitam atau sementara waktu dikembangkan di dalam polybag dengan menggunakan adonan tanah hitam gembur dan pupuk kandang.

Pada masa pertumbuhan sepanjang 30 hari siraman air dibutuhkan secara rutin. Perhatikan tanah jangan sampai kering supaya akar mudah berkembang. Kelebihan Caya adalah kemampuannya hidup dalam situasi kekeringan air, termasuk pada tanah berpasir,-dengan catatan sudah tumbuh lebih dari 7 bulan. Semakin lama hidup semakin kuat untuk menghadapi masa kering panjang mencapai 6-7 bulan.

Jarak tanam fleksibel. Tanaman ini bisa meninggi sampai 5 meter. Otomatis akarnya juga akan memanjang. Tetapi jika ingin dijadikan sayuran mudah panen, pohon selalu ditebang pada ketinggian sekitar 2 meter. Batang tebangannya bisa ditanam di tempat lain.

Akar Tanaman Chaya Pepaya Jepang sangat baik untuk pertanian menahan erosi.

Akar tanaman Chaya bisa membesar. Ini merupakan keuntungan bagi kita karena bisa mengatasi erosi, terutama di lahan-lahan miring pertanian. Yayasan Odesa Indonesia mengusahakan sayuran Chaya ditanam petani salahsatu tujuannya untuk kebaikan lingkungan. Dengan menanam sayuran Chaya selain petani mendapatkan sumber pangan bergizi juga otomatis akan mengatasi masalah erosi. Edukasi dijalankan.

Manfaat Chaya juga pada kegunanan pupuk. Para petani akan mendapatkan anjuran agar daun tua dan batangnya lebih baik untuk kompos tanaman di sekitarnya. Kompos dari Daun Chaya sangat baik untuk kesuburan tanah karena memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Sedangkan manusia mengambil daun muda untuk dimasak.

Dengan cara ini kita bisa berbagi makanan, sebagian untuk makanan manusia, sebagian untuk makanan tanah. Adapun untuk pakan ternak anam, domba, atau sapi, daun chaya bisa untuk campuran bersama pakan lain. Porsinya hanya sedikit dimanfaatkan sebagai bagian dari pemasok gizi ternak.

Hama tanaman Chaya biasanya terdapat kutu putih yang bertebaran saat musim kekurangan gizi di musim kemarau panjang. Tetapi itu tidak banyak merusak. Jika ingin tidak banyak hama, tanamlah di sekitar tanaman lain dengan sistem afroforestry.

Tanaman Chaya sendiri merupakan bagian penting dari pertanian agrofrorestry yang akan kehidupannya akan menolong pengendalian hama bagi tanaman lain. Terdapat bunga putih yang bisa mengendalikan beberapa jenis hama. –Faiz Manshur

1 komentar untuk “Chaya Sayuran Bergizi Bermanfaat Menahan Erosi”

  1. Pingback: Corona Berlangsung Lama, Saatnya Kita Menanam – Odesa Indonesia

Tinggalkan Balasan ke Corona Berlangsung Lama, Saatnya Kita Menanam – Odesa Indonesia Batalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja