Cegah Banjir Bandung, Odesa dan Satgas Citarum Tanam Pohon

Rutin menanam pohon buah-buahan di Kawasan Bandung Utara (KBU) adalah cara terbaik menyelamatkan bencana alam. Selain itu, tanaman buah juga akan bermanfaat besar bagi peningkatan ekonomi petani dan menghasilkan gizi masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Sektor 22 Satuan Tugas Citarum Harum, Kolonel Inf Eppy Gustiawan S.ip.

“Kita harus menjaga alam supaya alam menjaga kita. Campur tangan manusia diperlukan dengan tindakan nyata melalui komunitas kecil sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan erosi. Lahan semakin terbatas, bangunan meningkat. Kita harus terus bekerja dan mengedukasi masyarakat untuk memperhatikan alam,” katanya di tengah kegiatan aksi tanam di lahan kritis Kampung Cisanggarung Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Sabtu, 23 Januari 2021.

Sekalipun tindakan kecil tetapi kalau melibatkan banyak pihak, terutama warga masyarakat di desa-desa, kemajuan kerja perbaikan lingkungan akan dirasakan secara nyata. Apalagi di Kawasan Cimenyan yang tanahnya subur, menurut Eppy perlu diperbanyak tanaman buah sehingga memungkinkan terciptanya pertanian yang produktif menghasilkan buah-buahan.

Kegiatan bersama para petani dan relawan Yayasan Odesa Indonesia kali ini membagikan 200 pohon buah-buahan seperti Alpukat, Klengkeng dan Jambu. Juga disertakan tanaman kelor dan 2.000 bibit tanaman kopi. Satgas Citarum menyerukan agar warga di perkotaan Bandung juga ikut berpartisipasi dalam penanggulangan erosi. Sebab menurutnya setiap musim hujan banyak butiran tanah yang mengalir ke kota dan tumpah di Kota Bandung.

“Kerjasama berbagai pihak lintas wilayah ini penting. Membantu bibit tanaman untuk petani di Cimenyan adalah langkah strategis untuk perbaikan lingkungan. Kita juga mendampingi petani agar merawat tanaman sampai benar-benar hidup,” kata Eppy.

Petani Butuh Bibit Buah

Sementara itu petani dari Yayasan Odesa Indonesia, Toha Odik mengatakan, saat ini diperlukan banyak bibit durian, jeruk, alpukat dan kelor. Empat jenis tanaman ini yang paling diminati petani karena memiliki nilai jangka panjang sebagai penghasil panen pertanian yang menguntungkan petani.

“Durian, Jeruk, Alpukat dan Kelor itu tumbuh baik dan panen baik di Cimenyan. Selama ini jarang orang menanam dan pemerintah Kabupaten Bandung hanya hanya berbagi bibit tanaman kayu, itupun jumlahnya sedikit. Lagi pula tanaman kayu itu setelah besar akan ditebang. Itu problem,” kata Toha.

Menurut Toha, dalam kegiatan yang melibatkan ribuan petani dibutuhkan bibit yang besar-besar karena kalau bibit kecil bisa beresiko mati. Sebab dari ribuan orang tidak semuannya serius mengurus tanaman kecil. Tetapi kalau bibitnya besar, resiko kematian lebih rendah.

“Kami mewakili petani berterimakasih kepada para penyumbang bibit. Yang sudah ditanam 4 tahun lalu sekarang sudah menghasilkan. Kopi, jeruk, kelor, alpukat dan beberapa tanaman lain sudah bisa dinikmati hasilnya, dan petani makin menyukai menanam buah,” kata Toha.

Kegiatan aksi menanam pohon yang sejak tahun 2016 dilakukan Yayasan Odesa Indonesia juga mengingatkan kepada pemerintah Jawa Barat yang memiliki tanggungjawab terhadap kerusakan Kawasan Bandung Utara.

Juga mengingatkan kepada pemerintahan Kota Bandung agar mengingat tentang masalah kerusakan Kawasan Bandung Utara yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung tahun 2018 yang mengatakan, “selama 3 tahun terakhir, jumlah kejadian bencana di Kota Bandung mencapai 2.671 kejadian, dengan 256 orang meninggal dunia. Salah satunya adalah kejadian banjir bandang di Jatihandap. Bencana ini terjadi bukan hanya akibat faktor hujan deras, tetapi faktor lain yang juga sangat penting adalah akibat terjadinya alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU).[release odesa]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja