Potret tanaman hanjeli

Budidaya Hanjeli, Sebuah Strategi Kebudayaan

 Oleh FAIZ MANSHUR. 
Ketua Odesa Indonesia.

Strategi kebudayaan sangat penting dipraktikkan dalam aktivitas budidaya pertanian. Tanaman kuno Hanjeli, Jali-jali, Air Mata Ayub, Coix lacryma–jobi,Job’s tears, ini bisa memperbaiki kualitas hidup masyarakat karena gizi dan akarnya memperbaiki tanah. 

Beberapa alasan Odesa Indonesia mengembangkan Hanjeli/Jali-jali

1) Oleh Yayasan Odesa Indonesia dikembangkan sebagai bagian penting tanaman pangan karena nilai gizinya sangat baik. Salahsatu manfaat terpentingnya karena riset membuktikan tanaman pangan ini bagus untuk menurunkan gula darah, mencegah kanker, alergi, kolesterol, melancarkan pencernaan, mengatasi keropos tulang, dan bagus untuk pertumbuhan gizi anak.

2) Hanjeli ini sudah kami uji ditanam pada pembibitan dan tanah di sekitarnya menjadi lebih subur. Tanah merah pucat menjadi hitam dan unsur hara memulih secara cepat dalam waktu 2 bulan. Begitu masuk usia panen ( 5,5 bulan) tanah semakin bagus. Batang dan akar hanjeli kami uji sebagai pupuk/kompos sedemikian bagus untuk media tanam.

3) Dari sisi lingkungan (ekosistem) hanjeli mampu mendatangkan keanekaragaman spesies kecil yang bertebangan maupun bersarang di rereimbunan pohon. Pada kuncup bunganya, hanjeli yang menarik lebah. Yang menarik adalah kedatangan capung begitu banyak.

4) Hanjeli berbeda dengan sorgum yang lebih suka hidup dalam sedikit air. Hanjeli lebih butuh air karena itu lebih bagus ditanam di awal musim hujan, atau setidapnya pada pertengahan musim hujan. Tetapi besok saya akan tetap menanam di penghujun akhir musim hujan sebagai eksperimen seperti apa hasilnya ketika Air Mata Ayub ini hanya mendapat kucuran air hujan selama satu bulan.

5) Hanjeli dikembangkan Odesa Indonesia sebagai bagian produksi tanaman pangan bergizi tinggi bersama sorgum, kelor, kopi dan tanaman pangan lain. Ada dua jenis Hanjeli, 1) hanjeli batu, berwarna-warni, butiran keras dan sering dijadikan mainan. Ini juga bisa dikonsumsi, biasanya sebagai ketan. 2) Hanjeli lunak, warna putih mudah diolah dan bisa untuk keperluan banyak jenis kuliner. Kedua jenis hanjeli juga bisa dicampur karena tidak memiliki perbedaan signifikan.

6) Kita harus memperkuat kekuatan pangan dengan ilmu pengetahuan. Dunia menyediakan ilmu pengetahuan yang bagus tentang setiap jenis tanaman, termasuk hanjeli, sorgum, kelor, bunga telang, dan tanaman herbal lainya. Asal rajin membaca penelitian kita akan banyak mendapat limpahan ilmu pengetahuan yang itu akan kita jadikan landasan pergerakan kebudayaan. Gerakan kebudayaan adalah gerakan bersandar pada aksi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, Literasi ditegakkan, pangan diperkuat, satwa untuk ekosistem ditegakkan, agroforestry dimaksimalkan agar lingkungan hidup lebih sehat dan selamat dari bencana banjir atau kekeringan.[]

Beberapa tulisan, saripati dari sains Air Mata Ayub ada di website https://odesa.id

Benih Tanaman Kebaikan untuk Gizi dan Ekologi

Air Mata Ayub Berkembang di Cikadut Air Mata Ayub Hanjeli di Cikadut Bandung

Hanjeli Penyubur Tanah Hanjeli Menyuburkan Tanah

Menyediakan Benih Hanjeli (Jali-Jali) Jenis Batu dan Lunak Jual Benih Hanjeli

Strategi Kebudayaan Penyerbukan Hanjeli
Strategi Kebudayaan Penyerbukan Hanjeli.

Video Giling Hanjeli

Hanjeli Gluten Free

Tak hanya itu, banyak juga orang Indonesia yang kekurangan kalsium, sehingga hanjeli bisa menjadi makanan penting yang perlu dikonsumsi orang Indonesia. Kandungan kalsium hanjeli mencapai 54 mg, sedangkan sorgum hanya 25 mg, dan beras hanya 18 mg. Demikian juga pada Vitamin B 1, hanjeli mencapai 0,48 mg, sorgum hanya 0,37 mg dan beras hanya 0,39 mg.

Dengan banyaknya kandungan Vitamin B 1 juga berguna untuk  menjaga fungsi sistem saraf, otak, jantung sehingga bisa bekerja lebih baik. Dengan Vitamin B 1, orang juga mendapatkan manfaat agar daya tahan tubuh lebih kuat, memperbaiki kognisi pada penderita Alzheimer, dan mengurangi resiko stres. [test.odesa.id]

Hasil masakan hanjeli teksturnya kenyal. Mengenyangkan sehingga sangat menolong kita yang sering susah mengerem nafsu makan. Banyak literatur yang menyeburkan, hanjeli memiliki tinggi protein dan memiliki sifat pengobatan.  Baca Lebih Lanjut Hanjeli, Gluten Free, Kaya Protein dan Kalsium

PENGALAMAN PETANI CIMENYAN

Bagi warga Cimenyan, sebenarnya hanjeli bukan barang asing. Seperti juga sorgum dan pohon kelor. Namun karena persoalan ekonomi, tanaman “karuhun” itu terlupakan. Warga lebih mengutamakan tanaman yang bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. “Nah, kalau sekarang ada yang menampung, alhamdulillah. Saya tertarik juga,” ujar Dida, Ketua RT setempat.

Hanjeli tidak hanya bisa diolah jadi bubur, tapi juga dapat dimasak seperti nasi atau diolah menjadi kerupuk. Tardi mengakui orangtuanya dulu biasa menumbuk hanjeli untuk dikonsumsi. “Kalau pagi-pagi saya sering makan dengan nasi hanjeli. Sekarang mencari hanjeli susah. Tanaman ini hilang mungkin sejak 15 atau 20 tahun lalu,” ujarnya.  Baca selengkapnya Budidaya Hanjeli di Tengah Suramnya Pandemi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja