Bermusik di Desa, Memanen Persaudaraan

Keliling desa-desa selama 26 tahun menjadikan para pemain musik ini memiliki jaringan persaudaran yang luas.

Nandang Suhendi, ( 38 tahun), Ketua Grup Musik Bentar Percussion sudah malang melintang sejak tahun 1990. Berbekal pengalaman menimba ilmu music dari Grup Musik Lugai di bawah pimpinan Asep Kurnia, dari Padasuka Bandung, Nandang kini menahkodai 10 temannya keliling desa. Grup musik yang dinahkodai ini punya konsentrasi pada permainan musik/lagu Sunda. Calung menjadi salahsatu kreativitas yang menonjol. Pengalaman lapangannya juga cukup matang. Ia pernah manggung bersama para pemusik berkelas seperti Darso, Doel Sumbang, Nining Meida, Adang Cengos, Ega Robot dll.




“Setiap musim hajatan kawinan pada bulan Idul Adha, musim panen petani atau musim kawin di bulan lain, rata-rata kami manggung 20 kali dalam satu bulan. Untuk hari-hari biasa, 4-5 dalam sebulan masih ada yang nanggap,” tutur Nandang.

Bermusik merupakan hobi yang produktif bagi Nandang dan 10 kawan-kawannya. Karena selain bisa menyalurkan hobi juga bisa menjadi sarana kegiatan ekonomi keluarga. Kekompakan yang terjaga selama 26 tahun merupakan suatu bukti terdapat kekuatan solidaritas yang bagus.

Selain mahir memainkan kendang, Nandang juga mahir memainkan calung dan gamelan Sunda. Di desa-desa pelosok di kawasan Lembang, Cimenyan, Cilengkrang hingga Sumedang ia merasakan ada nilai-nilai kebaikan dari bermain musik. Setiapkali manggung ia merasa mendapatkan saudara baru.

“Bermain musik bagi kami itu membuat kami terus menambah saudara. Itu yang menyenangkan dan membuat kami terus aktif bermain musik, sekalipun dengan keterbatasan,” katanya.

Melalui Grup Musik Bentar itu, Nandang tidak hanya mentas di panggung-panggung hiburan. Di rumahnya, Kampung Sekebalingbing, Cikadut, Cimenyan, ia punya usaha kecil-kecilan untuk produksi musik-musik Sunda. Semangat kreativitasnya sangat tinggi, namun ia merasa terhambat karena belum memiliki perangkat alat musik yang memadai.

“Kalau alat-alat musik kami bagus, tentu hambatan lain mudah diselesaikan,” jelas Nandang optimis.

Saat ini Nandang dan kawan-kawan sedang inovasi dalam musik sunda dan religi Islam.-Ey/Nis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja