Bergiat Menanam Kumis Kucing

Oleh: Faiz Manshur. Pegiat Odesa-Indonesia.
Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus). Ini nama tanaman yang tidak asing bagi orang Indonesia. Orang desa mengenal tanaman ini hidup berkembang secara liar di tanah kering atau tanah basah.




Beberapa orang yang kreatif sudah mampu mengolah menjadi obat herbal siap saji. Di Jerman daun Kumis Kucing sudah menjadi bahan baku industri obat yang terus dibutuhkan. Di atas kebutuhan industri obat itu, kita belum serius mengembangkan tanaman ini. Pasar kemudian lesu karena tidak ada pasokan.

Kumis kucing tak perlu disanjung berlebihan sebagai yang hebat untuk urusan pengobatan. Menyanjung berlebih tetapi tidak bergerak memanfaatkan sama juga hanya berhenti dalam wacana yang tiada berguna. Lebih baik kita dudukkan potensinya secara wajar, objektif dan dimanfaatkan secara kreatif; sebagai tanaman yang mudah dikembangkan dan dibutuhkan jutaan manusia, termasuk untuk kesehatan ternak.

Pada sisi kesehatan, Kumis Kucing bermanfaat untuk pengobatan air kencing, ginjal, diabetes, keputihan, batuk, masuk angin dan lain sebagainya. Pemanfaatan sederhana harus dicampur dengan daun-daun lain yang mendukung.




Untuk pengetahuan pengobatan dari Kumis Kucing kita bisa banyak belajar dari internet. Di sana berbagai tulisan berita ringan, tips pengolahan dan pemanfaatan serta riset ilmiah, termasuk video pendukung terhampar luas memperkaya pengetahuan kita.

Odesa-Indonesia mendudukkan tanaman Kumis Kucing ini sebagai bagian integral dari matarantai kegiatan pertanian menyatu dalam penananaman ratusan ribu pohon kopi. Kita tahu, bertanam kopi membutuhkan waktu setidaknya 2,5-3 tahun untuk panen pertama. Itu terlalu lama. Karena itu petani perlu punya tanaman rendah yang bisa dimanfaatkan penghasilannya dalam jangka pendek. Selain kumis kucing, kopi juga membutuhkan tegakan. Tegakan tinggi tidak bisa cepat menghasilkan panen kayu, dan bahkan harus ditahan karena tanaman kopi butuh kontrol sinar matahari dari pohon yang tinggi. Pohon pisang atau tanaman lain bisa menjadi pohon yang akan ditanam bersama Kumis Kucing di sekitar kebun kopi.

Modal awal Odesa-Indonesia pada tanaman Kumis Kucing belum begitu banyak. Tetapi setidaknya 1000 bibit yang bagus di Sindanglaya Kabupaten bandung sudah bisa menjadi modal dasar kegiatan untuk digandakan menjadi 4.000 bibit baru dalam waktu satu bulan, dan pada empat bulan mendatang kita sudah bisa menghasilkan 16.000 bibit. Jumlah ini terlalu sedikit untuk area pengorganisasian di Kecamatan Cimenyan. Karena itu untuk percepatan pembibitan, Odesa-Indonesia akan bekerja serius mencari sumber bibit-bibit di kalangan petani Cimenyan. Bersamaan dengan penamanam pohon kopi, bulan Desember 2016 ini usaha Odesa-Indonesia akan memaksimalkan pembibitan itu guna mencapai target sejuta pohon Kumis Kucing hingga bulan Mei 2017 mendatang.

Sejuta tanaman kumis kucing belum seberapa untuk memenuhi industri yang kian membesar. Tetapi tanaman Kumis Kucing tidak butuh waktu lama. Hanya satu-dua bulan bisa berkembang pesat dan bisa dikembangkan dalam siklus mingguan dengan catatan kesanggupan merawat secara serius.




Maka, para relawan Odesa-pun harus berpacu untuk memasok bibit-bibit ini ke para petani. Sebagian ditanam di kebun kopi, sebagian di tanam di tanah-tanah kosong “tak bertuan”. Sebagian lagi dikembangkan dalam kebun pekarangan petani, dan jangan lupa juga ditanam sebagai tanaman hias untuk hijauan rumah-rumah penduduk.[Faiz Manshur]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja